SULBAR

TBS Kelapa Sawit Sulbar Turun 30 sen

MAMUJU, SULBAR, BN – Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit menetapkan harga sebesar Rp. 1.228,34, dengan demi-kian pada bulan Juni harga TBS mengalami penurunan sekitar kurang lebih 30 sen, dengan harga pada bulan Mei lalu sebesar Rp. 1.265.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Sula-wesi Barat, Abd Waris Bestari pada saat menggelar Rapat Penetapan “K” dan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Perkebunan se Provinsi. Sulbar, (06/06/2018).

Lebih lanjut disampaikan, penurunan harga TBS pada bulan Juni dipengaruhi Embargo di Eropa.

“Perusahaan sudah menjelaskan bahwa penurunan pembelian CPO dipengaruhi pen-jualan ke luar negeri, dimana saat ini juga India belum berminat membeli CPO di Indonesia,” jelas Waris

Ia menambahkan, Dengan melimpahnya CPO namun Negara Eropa belum berminat membeli, di harapkan kedepan pihak peru-sahaan tetap menjaga kualitas CPO sehingga minat pembeli dari Negara Eropa lainnya.

“CPO kita melimpah, namun negara Eropa belum berminat membeli, makanya kita harapkan kedepan perusahaan tetap men-jaga kualitas CPO itu sendiri. Sehingga ada negara-negara Eropa lainnya membeli CPO kita,” tambahnya.

Di kesempatan itu, Waris yang dikenal ra-mah kepada petani juga menyampaikan segala keluhan petani sehubungan dengan perusahaan yang belum menyerahkan invoi-ce dan diharapkan dapat diserahkan pada kesempatan berikutnya.

“Kita juga harapkan perusahaan yang belum memperlihatkan invoicenya itu dilakukan pada penetapan bulan depan. Kendala se-tiap penetapan TBS masih ada perusahaan belum menyerahkan invoicenya,” imbauan-nya.

Juga dikesempatan yang sama, Ketua Ga-bungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sulawesi, Muchtat Tonang me-ngungkapkan turunnya harga TBS di berbagai daerah dan bukan hanya di Sulbar dikarenakan serapan dunia kepada sawit mengalami kelambatan sehingga kurangnya daya beli di negara Eropa untuk CPO Indonesia.

“Turunnya harga TBS bukan hanya Di Sulbar saja, tapi ini terjadi dan juga di alami didaerah lain bahkan negara luar juga begitu seperti Malaysia, karena serapan dunia kepada sawit mengalami kelambatan,” ungkap Ketua GAPKI

Muchtat selaku Ketua GAPKI juga menga-takan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan mencari solusi dari negara luar untuk berminat membeli CPO dari Indonesia.

“Kita terus berupaya untuk mencari pasar baru seperti India dan dengan adanya itu akan dirasakan juga di Sulbar, sehingga efeknya akan ada peningkatan kenaikan harga TBS,” tandasnya.(basid/bahri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button