JATENG

Pemkab Badung Pelajari ATP DI Klaten

KLATEN, JATENG, BN –   Bupati Klaten Sri Mulyani menerima kunjungan kerja Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta beserta rombongan di Gedung Wanita Klaten, Senin (6/8). Keberhasilan Pemkab Klaten dalam mengembangkan Agro Techno Park (ATP) menjadi fokus utama kunjungan Bupati Badung bersama Pimpinan DPRD dan anggota Komisi III DPRD Badung, Sekda Badung, rekan media dan sejumlah Pekaseh ke Kabupaten Klaten.

Menurut Bupati Giri Prasta, Pemerintah Kabupaten Badung berencana membangun Agro Techno Park (ATP) dengan teknologi nuklir sebagai pusat penelitian tanaman palawija dan padi terpadu.  Kegiatan ini merupakan rangkaian Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung tahun 2018.

“Badung ATP akan mulai dilaksanakan tahun 2019 dengan harapan dapat menunjang peningkatan pertanian terpadu menuju swasembada pangan dan pertanian kontemporer,” kata Bupati Giri Prasta.

Bupati Badung menjelaskan, Pemkab Badung berkomitmen mengembangkan sektor pertanian sebagai salah satu wujud visi misi dan lima prioritas program pembangunan yakni pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan bagi masyarakat Badung.

“Untuk itu kami belajar pengembangan padi varietas unggul dengan sentuhan tekonologi nuklir yang telah berhasil dikembangkan di Kabupaten Klaten,” katanya.

Seperti yang dilakukan Pemkab Klaten, Pemkab Badung juga akan bekerjasama dengan BATAN untuk pengembangan ATP ini.

“Kami akan buatkan Detail Engineering Design (DED) pengembangan ATP bekerjasama dengan Pemkab Klaten dan selanjutnya akan menyiapkan tempat lahan untuk pembangunan ATP,” jelas Bupati Giri Prasta.

Sementara itu, penanggung jawab ATP Klaten, Wahyu Hariadi mengatakan, ATP Klaten mulai dilaksanakan pada tahun 2015 bekerjasama dengan BATAN.  ATP mulai dibangun di Desa Sentono, Karangdowo pada tahun 2016. Di ATP ini dikembangkan tiga jenis padi varietas unggul yaitu, Impari Sidenuk, Woela dan Cilosari di lahan seluas 10 hektare dan saat ini pengembangan sudah mencapai 187 hektare dengan penangkaran seluas 12 hektare.

“Varietas baru ini mampu menghasilkan 10,5 ton hingga 11 ton per hektare. Dengan keberhasilan pengembangan padi varietas unggul ini, Klaten setiap tahunnya dapat surplus beras mencapai 125ribu ton. ATP ini melalui pendekatan padi, kedelai dan peternakan dengan sistem terpadu berbasis teknologi dan agrowisata,” jelas Wahyu.  (rkt).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button