JATENG

Ribuan Warga Ikuti Kirab Budaya Desa Soropaten Klaten

Warga Berebut Gunungan

KLATEN, JATENG, BN –  Warga Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten menggelar Kirab Adat Budaya Suro, Minggu (16/09) siang.

Puluhan peserta kirab membawa aneka ragam gunungan berisi palawija, nasi tumpeng hingga jajanan pasar. Sejumlah kerbau keturunan Kyai Slamet atau kebo bule dan kereta kencana dari Keraton Kasunanan Surakarta ikut mengiringi prosesi kirab siang itu.

Pada baris terdepan, delapan Kebo Bule lengkap dengan pengawalnya menjadi pembuka iring-iringan puluhan prajurit Keraton Kasunanan Surakarta. Pada urutan selanjutnya diisi kereta kencana yang ditarik dua ekor kuda berwarna hitam. Seluruh peserta kirab berjalan menyusuri jalan perkampungan dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer.

Ketua Panitia Kegiatan Kirab Adat Budaya Suro, Sri Nugroho mengatakan, tradisi kirab sudah berlangsung secara turun menurun sejak 1926. Saat itu masyarakat di Dukuh Pandanan diserang penyakit aneh  hingga berakibat 80 warga tidak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

“Dulu itu jika seseorang mengalami sakit di pagi hari maka sore harinya akan meninggal dunia. Begitu juga bila sakit pada sore hari maka pagi harinya akan meninggal dunia. Akhirnya sesepuh desa setenpat, Kyai Karsorejo menggelar ritual wayang kulit dengan lakon Bharata Yudha Jaya Binangun selama satu hari satu malam. Ia bersama warga meminta perlindungan dan segera dihilangkan penderitaannya. Dan ternyata benar, alhamdulillah wabah penyakit yang menyerang warga mulai menghilang. Akhirnya setelah berjalannya waktu ritual itu terus dilakukan hingga saat ini,” jelas Sri Nugroho.

Sri Nugroho menambahkan, konon Paku Buwono X dan XI juga pernah ikut dalam ritual ini. Lantaran banyak masyarakat yang antusias dengan adanya ritual ini, mereka pun satu per satu mendaftarkan diri untuk ikut serta. Beragam hasil bumi dan makanan dibawa sebagai ucapan syukur.

“Karena dulu raja di Keraton pernah ikut, maka untuk saat ini tradisi kita bisa dimeriahkan dengan Kebo Bule. Untuk penampilan kerbau itu sudah dilakukan tiga kali berturut-turut,” katanya.

Bupati Sri Mulyani mengapresiasi kegiatan Kirab Budaya Suro di Desa Soropaten yang sudah ada sejak 92 tahun silam. Melalui pergelaran kirab diharapkan bisa mempersatukan masyarakat Klaten tanpa mementingkan perbedaaan,  Selain itu diharapkan kirab dapat menjadi ajang promosi destinasi wisata di Kabupaten Klaten.

“Kegiatan yang luar biasa ini harus dipublikasikan dengan baik. Dinas terkait harus ikut andil sehingga bisa menarik wisatawan lebih banyak lagi,” kata Bupati Sri Mulyani.  (rkt)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button