KALTARA

4 ANGGOTA MARINIR JADI GURU DI SEKOLAH TAPAL BATAS RI – MALAYSIA

4 Anggota Satgas Marinir Ambalat XXIII thn 2018 yang diperbantukan mengajar SD di pulau Sebatik

NUNUKAN, KALTARA, BN – Kondisi minimnya tenaga guru di pulau Sebatik yang masuk di wilayah 3 T ( Tertinggal, Terdepan dan Terluar ), Satgas Marinir Ambalat XXIII Thn. 2018 memperbantukan 4 anggotanya untuk mengajar anak anak dari TKI setingkat SD di perbatasan RI – Malaysia.

“Jika bangsa bersatu maka menjadi kuat, jika bangsa bercerai maka bangsa menjadi lemah, jika bangsa lemah maka mudah dijajah. Untuk itu nilai Sumpah Pemuda harus diamalkan ” demikian penjelasan Kopda Marinir M Khoirul Anwar kepada puluhan anak murid kelas III Sekolah Tapal Batas, saat mengajarkan materi pelajaran Kewarganegaraan.

Sang Kopral Marinir ini adalah satu dari empat prajurit Korps Marinir yang diperbantukan menjadi guru sukarela di sekolah yang beralamat di Jalan Asnur DG Pasau RT 5, Dusun Limau, Desa Sungai Limau, Kec. Sebatik Tengah, Kab. Nunukan, Prov. Kaltara. Tiga prajurit Marinir lainnya adalah Kopda Mar Satiman, Praka Mar Muhamad Juber dan Sertu Mar Mustofa. Mereka ini adalah anggota TNI penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia, anggota Satgas Marinir Ambalat XXIII Thn. 2018 yang ditempatkan di Pulau Sebatik Kalimantan Utara.

Sejak 28 Agustus 2018 lalu, setiap hari, dari Senin hingga Sabtu, seperti halnya hari ini, Senin (17/9/2018), keempat Marinir ini berangkat dari Markasnya yang dekat laut, naik motor ke arah perbukitan sejauh 25 km dengan satu tujuan mulia, membantu anak-anak Sekolah Tapal Batas memperoleh pendidikan dan pengetahuan yang cukup dan layak. Di sela-sela tugasnya sebagai penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Sebatik, mereka rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya demi terciptanya generasi muda Indonesia yang pandai dan cerdas.

Sekolah Tapal Batas berdiri pada tahun 2012 dengan Kepala Sekolah Ibu Hj. Suraidah seorang Bidan Desa. Sekolah ini hanya memiliki tenaga pengajar sukarela sebanyak 3 orang, dengan jumlah siswa siswi 47 orang yang terbagi dalam 5 kelas. Mayoritas siswa-siswi sekolah ini adalah anak-anak dari TKI yang bekerja di Malaysia.

Melihat kondisi tersebut, Satgas Marinir Ambalat XXIII Thn. 2018 yang ditempatkan di Pulau Sebatik Kalimantan Utara dipimpin Kapten Marinir Yusuf Muchram Pribadi bertekad membantu Sekolah tersebut sebagai tenaga pengajar sukarela termasuk membantu pembangunan sarana dan fasilitas sekolah.

“Tugas kami di sini selain menjaga perbatasan Negara Republik Indonesia-Malaysia juga melaksanakan kegiatan pembinaan Teritorial. Salah satunya menjadi tenaga pengajar pada Sekolah Tapal Batas yang setara dengan Sekolah Dasar ini. Kami mengisi materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Keagamaan, olah raga, Kedisiplinan, dan Eskul beladiri” ujar Kapten Yusuf. (Rilis/Jati)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button