JATIM

Gubernur Jatim Tinjau Bencana Alam di Pulau Sumenep

SUMENEP, JATIM, BN – Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersama rombongan diantara Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, mengunjungi korban gempa bumi di Pulau Sepudi Kamis (11/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Gubernur berserta rombongan datang menggunakan helicopter dan melakukan jumpa pers kepada awak media di Sepudi. Pakde Karwo mengatakan akan membantu seluruh kebutuhan untuk para korban gempa Pulau Sapudi.

Pemprov Jatim juga akan memberikan santunan kepada 3 korban meninggal dunia, termasuk membiayai pengobatan korban luka, termasuk rumah yang rusak kena bencana alam (gempa bumi) akan ditanggung pemerintah Propinsi.

Gubernur Jatim juga membentuk tim tanggap bencana di Sapudi Sumenep, sebagai respon cepat Pemerintah untuk menyelesaikan masalah dengan cacatan tiap satu rumah yang rusak diwakili satu kelompok yang terdiri 10 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, dr Fatoni ikut andil mengerahkan tim medis ke Kecamatan Pulau Sapudi untuk memberikan penanganan terhadap korban gempa bumi.

Dengan langkah cepat tersebut dilakukan karena banyaknya korban luka yang harus segera ditangani, jadi ada dua dokter dan perawat khusus penanganan luka berat yang diberangkatkan.

Disamping itu pengalihan petugas medis dari kecamatan terdekat dengan lokasi bencana juga telah dilakukan.

Sesuai data yang diterima oleh Dinas Kesehatan sekitar 13 korban yang harus rawat inap di Puskesmas Gayam.

Sedangkan yang meninggal (1) Nuril Kamiliya (L/7) Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep, 2) H. Nadhar (P/55) Dsn. Jambusok, Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep, 3) Laki-laki Dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep.

Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Sedangkan korban sedang tidur tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik.

Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik.

Selain itu beberapa rumah mengalami kerusakan. BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan.

Kerusakan rumah di desa Jambuir, Kec. Gayam Kepulauan Sapudi- Sumenep Rumah rusak di Kopedi Kec. Bluto-Sumenep. Rumah rusak di Kertasada Kec. Kalianget-Sumenep. Masjid Desa Gendang Timur Kec. Sepudi-Sumenep. Rumah rusak di Nyabakan timur Kec.Batang-Batang-Sumenep.

Gempa M6,4 yang kemudian telah dimutakhirkan menjadi M6,3 oleh BMKG terasa di seluruh wilayah Jawa Timur meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab. Pasuruan  Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang,  Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan. Artinya gempa dirasakan ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa.

Posko BNPB terus memantau perkembangan dampak gempa dan penanganannya.

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Kalaksa BPBD Kabupaten Sumenep (Rahman 0812-3530-146). Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur (Suban, +62811328601). Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (yus)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button