JATIM

Pemkab Gresik Akan Atasi Kemacetan Akibat Proyek Saluran Depan RSUD Ibnu Sina

GRESIK, JATIM, BN – Pengguna jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kebomas, di depan RSUD Ibnu Sina mengeluh sering terjebak macet adanya proyek pemasangan box culvert, Selasa (4/12/2018).

Proyek pelebaran saluran air menggunakan bocx culvert dimulai sejak beberapa bulan kemarin masih terus berlangsung hingga selesai akhir tahun 2018. Sehingga kontraktor harus cepat-cepat menyelesaikan proyek.

Dengan menggunakan alat berat yang memakan sebagian median jalan, mengakibatkan penyempitan jalan.

Akibatnya arus lalu lintas menjadi padat merayap. Bahkan cenderung macet saat pekerja pabrik pulang kerja sore hari.

Kemacetan tersebut diduga akibat penyempitan jalan yang sebagian digunakan untuk alat berat dan dump truk antre muatan tanah galian untuk bocx culvert.

“Tiap sore pasti macet depan RSUD Ibnu Sina, akibat ada proyek pemasangan bocx culvert itu,” kata Sutikno, warga Cerme yang setiap hari kerja di wilayah Gresik Kota, Kamis (6/12/2018).

Kemacetan tersebut sering mengekor hingga puluhan meter, sebab arus kendaraan di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo Kecamatan Kebomas yang banyak di jalur utama kota Gresik. Sehingga dibutuhkan waktu beberapa menit untuk bisa melintas di halaman RSUD Ibnu Kabupaten Gresik.

“Biasanya cepat sampai rumah, tapi saat ada kemacetan ini jadi terlambat beberapa menit sampai rumah,” imbuhnya.

Keruwetan jalan depan RSUD Ibnu Sina ini juga dirasakan warga Perumahan Graha Bunder Asri (GBA) yang harus ikut terjebak macet saat keluar perumahan.

“Termasuk jalur putar balik juga jauh sehingga harus perjalanan harus terlambat,” kata Tofan, warga GBA.

Keluhan kemacetan itu juga rasakan anggota DPRD Gresik Nasihan dari Fraksi Gerindra. Sebab, arus lalu lintas depan RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik sering macet sejak ada Icon Mall.

“Seharusnya ijin amdal lalinnya tuntas sehingga tidak terjadi kemacetan. Bagaimana jika ada ambulan membawa pasien, kemudian pasien itu meninggal di jalan akibat terjebak macet. Siapa yang akan disalahkan,” kata Nasihan.

Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Gunawan Setijadi mengatakan bahwa proyek tersebut untuk menata trotoar dan saluran air. Sehingga dilakukan pemotongan tanaman penghijauan untuk diganti dengan tanaman pohon pule.

“Berapa pohon angsana yang ditebang jumlahnya saya lupa. Tapi itu akan diganti pohon pule,” kata Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Kamis (6/12/2018).

Lebih lanjut Gunawan mengatakan bahwa proyek tersebut dipastikan tidak molor sehingga akhir tahun 2018 bisa selesai. “Akhir tahun ini selesai,” pungkasnya. (cdr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button