SUMUT

Press Police Terbentuk, Abi Ridwan Pasaribu : Profesi Jurnalistik Bukan Colector

LABUHANBATU, SUMUT, BN – Terbentuknya Organisasi Press Police Labuhanbatu bernampak positif untuk meningkatkan kwalitas kerja organisasi jurnalistik di wilayah Kerja wartawan yang tergabung dalam organisasi Press Police.

Hal tersebut dikatakan Andi Manik. Ia jelaskan dalam semangat menjalin kekompakan dan profesionalisme Wartawan, sejumlah wartawan menyatakan diri dalam organisasi jurnalis dengan nama Press Police di wilayah hukum Polres Labuhanbatu.

Organisasi ini sudah Memilih Abi Ridwan Pasaribu Selaku ketua Organisasi Press Police yang merupakan wartawan Harian terbitan Medan.

Didasari kesepakatan bersama, Abi Ridwan Pasaribu menerima pengangkatannya sebagai Ketua Press Police pada Kamis (31/1/2019) dengan harapan wartawan yang tergabung dalam organisasi ini dapat memberikan informasi pada masyarakat Labuhanbatu Raya yang akurat. Selain itu, dia berharap wartawan semakin kompak dan solid dalam menjalanlan tugas jurnalistiknya.

Kepada wartawan Abi mengatakan propesi Jurnalistik Adalah profesi mulia karena profesi jurnalistik untuk mendengar aspirasi masyrakat dan membela masyarkat.Bukan untuk menjadi Colector bagi Masyrakat dan Pemerintah dalam menjalankan tugas jurnalistik.

“Saya berbangga diri diangkat menjadi ketua. Semua yang tergabung di Press Police saya anggap juga ketua, terlebih usia saya masih lebih muda dari yang lainnya. Dengan terbentuknya organisasi skup daerah ini, kiranya kita dapat bersinergi terhadap Muspida, utamanya untuk memberikan informasi kepada warga,” kata Abi Pasaribu, Jumat (01/02/2019).

Abi Pasaribu melanjutkan, dengan banyaknya organisasi wartawan di Kabupaten Labuhanbatu kiranya Press Police dapat memberikan bentuk baru dari organisasi lainya.

“Jangan hanya ikut-ikutan atau mengikut ngikuti organisasi yang sudah ada. Tapi buatlah Press Police ini dengan gaya yang berbeda, Meski semua tujuannya memberikan informasi sesuai kaidah Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” ucap Abi Pasaribu.

Bagi Press Police, sambung Abi, wartawan itu yang aktif menulis, bukan hanya bermodalkan kartu pers yang hanya digunakan untuk menakut-nakuti orang lain.

“Wartawan Perss Police diharapkan bukan muncul saat ada bagi-bagi rezeki atau di saat ada undangan dari pejabat seperti temu pers dan paparan, usai acara berita atau tulisannya tidak terbit,” harap Abi Pasaribu.(M.SUKMA)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button