JABAR

Haerudin: Persatuan dan Kesatuan Sangat Penting Bagi Bangsa Indonesia

TASIKMALAYA JABAR, BN – Dalam Sosialisasi Empat Pilar yang mengulas Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bineka Tunggal Ika ini, anggota MPR RI, Haerudin, S.Ag., MH menyebut persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia, sebab menurutnya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleransi, Indonesia adalah bangsa yang beragam, Bangsa Indonesia pun memiliki semboyan bhinneka tunggal ika.

Dihadapan ratusan peserta baik anggota maupun simpatisan Persatuan Islam (Persis) Pimpinan Cabang Cipedes, Persistri, Himpunan Mahasiswa (Hima) Persis, Pemuda dan Pemudi Persis tampak begitu antusias mengikuti kegiatan, Haerudin sampaikan pengalaman sejarah Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa barat selama 350 tahun tetapi dengan persatuan dan kesatuan Indonesia meraih kemerdekaannya.

“Dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk akan menjadi kokoh dan kuat. Bahkan satu sama lain bisa menjadi satu kesatuan,” tegasnya di Aula PC Persis Cipedes Tasikmalaya, Sabtu (2/03/2019).

Namun Haerudin menyayangkan karena tidak sedikit orang yang mengatas namakan rakyat ataupun mengklaim perjuangannya demi NKRI tetapi justru tidak seperti kenyataannya. Diantara mereka malah memiliki tujuan hanya demi besarnya kepentingan kelompok atau golongannya.

“Perjuangan atas nama dan demi negara harus diatas kepentingan kelompok atau golongannya. Seperti halnya para pahlawan terdahulu yang satu sama lain memiliki kesamaan misi yakni merebut kemerdekaan negara dari penjajah,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini begitu banyak bermunculan orang yang seolah tampil lagaknya seorang pahlawan dan merasa paling peduli dengan Indonesia padahal mereka tidak lebih seperti Sangkuni dalam tokoh pewayangan.

Sangkuni, dipaparkan legislator Fraksi PAN ini, dalam pewayangan adalah seorang tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Sangkuni pun terkenal sebagai tokoh licik yang selalu menghasut para Kurawa agar memusuhi Pandawa.

“Banyak Sangkuni oportunis yang ingin berkuasa dengan menggunakan dan menghalalkan segala cara-cara demi ambisi pribadi dan kelompok tertentu. Mereka teriak demi negara tapi alih-alih hanya membela kaumnya. Itu sama saja dengan pengkhianat bangsa,” tegas anggota Komisi IX DPR RI yang kembali maju sebagai calon legislatif dari dapil Jabar XI.

Lebih dari itu, kadang mereka berteriak paling nasionalis, ataupun sebagai pembela agama tapi menggunakan cara-cara anarkis yang bertentangan dengan nilai-nilai negara dan ajaran agama sehingga malah merusak citra bangsa dan agamanya itu sendiri.

Oleh karenanya, ia menghimbau agar generasi muda tidak hanya cukup diam menyaksikan hal itu sebab dengan diam sama halnya mengalah atas kejahatan yang terjadi.

“Kita sebagai generasi muda umat islam harus segara menyadari dan mengerti bukan malah berdiam diri bila menyaksikan Sangkuni-sangkuni oportunis. Mereka dipandang seolah benar padahal merrka membuat keliru tentang keutuhan NKRI,” ungkapnya.

Haerudin mengingatkan rusaknya negara ini diakibatkan diamnya orang-orang baik, padahal Agama Islam mengajarkan sebuah perlawanan atas tindakan kedhaliman.

“Perlawanan itu bukan berarti brutal, setidaknya kita paham dan sadar perlawanan kita hanya untuk tidak bisa dipecah belah,” pungkasnya. (Sn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button