BERITA UTAMAJATIM

REHAB BENDUNG KACANGAN AMBURADUL, PPK OP3 BBWS BRANTAS “KEBAKARAN JENGGOT” 

KEDIRI, JATIM, BN – Setelah diberitakan BN  proyek rehabilitasi bendung Kacangan, Pare, Kab Kediri amburadul, PPK OP (Pejabat Pembuat Komitmen Operasional) 3 BBWS Brantas Hariantja, kelabakan terkesan “kebakaran jenggot“ ,  menyuruh tiga stafnya untuk klarifikasi ke wartawan BN. Namun, sangat disayangkan klarifikasi yang dilakukan staf OP3 tanpa disertai bukti pendukung yang kuat. Bahkan, terkesan arogan dan mencari pembenar sendiri.

Tiga staf OP3 yang menemui BN di ruang humas BBWS Brantas Kamis (28/2) yakni Muklis, ST, MT (Pelaksana Teknis), Ali Sobar, ST (staf), Ongko (bendahara), mereka membantah kalau pagar tidak dicat dan sudah berkarat. Namun ketika BN menunjukkan foto asli pagar yang belum dicat dan berkarat, mereka kompak mengatakan kalau pagar sudah diperbaiki.

Begitu juga pekerjaan PJU Solar Cel yang bautnya lepas, mereka menyatakan semuanya sudah dibaut dan tidak ditemukan gambar seperti yang ditampilkan BN. Mereka juga mempertanyakan gambar BN dimbil kapan? Ketika BN menunjukkan gambar diambil tanggal 20 Januari 2019 setelah PHO (Profesional hand over) mereka juga mengaku sudah memperbaiki baut yang lepas tersebut.

Sedang pekerjaan plengsengan yang ditampilkan BN tidak dikerjakan oleh kontraktor, dia menegaskan pekerjaan itu tidak termasuk  dalam kontrak. Namun ketika BN meminta bukti RAB apakah benar tidak masuk kontrak, mereka kebingungan dan mengaku tidak bawa dokumen RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Temuan lain BN di lapangan, pekerjaan paving terlihat acak-acakan dan banyak yang berongga dan ambles. Diduga paving tidak sesuai dengan kualitas yang ditentukan, karena sdh banyak yang pecah (lihat foto). Selain itu, pondasi pagar jalan akses masuk juga terlihat retak-retak, seperti dikerjakan asal jadi. Namun ketika BN menunjukkan temuan tersebut ke Peltek  Muklis Cs, mereka mengaku tidak menemukan retakan tersebut.

Seperti diberitakan BN sebelumnya, proyek Pemeliharaan Berkala Bendung Kacangan di Kec Pare Kabupaten Kediri amburadul dan layak diusut. Pasalnya, proyek yang dikerjakan   CV Surya Abadi Gryiya, alamat  Jl Kalimas Tanjung A.12 Ds. Tanjungrejo, Kec. Loceret, Kab Nganjuk terkesan tidak tuntas dan terlihat acak-acakan. Ada indikasi kuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasional III, BBWS Brantas, Hariantja, tidak melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja kontraktor dan ada kesan dilakukan pembiaran pekerjaan.

Hasil investigasi wartawan BN di lapangan, pekerjaan yang menelan anggaran negara Rp 1.553.553.000,00,  penanggungjawab PPK OP3, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjend Sumberdaya Air, Kemenpupr, tersebut banyak pekerjaan yang telihat acak-acakan dan tidak tuntas.  Seperti  pekerjaan pagar jelek, pipa tipis sambungan tidak merata dan berkarat, pagar tidak dicat. Rehabilitasi plengsengan tidak semua dikerjakan ada sejumlah pekerjaan plengsengan tidak dikerjakan, sehingga dengan jelas banyak yang berlubang dan pecah dibiarkan saja.

PJU solar cell diduga tdk sesuai spek,  pemasangan tidak bagus, terlihat bautnya ada yang copot. Terkesan pekerjaan tanpa control yang ketat. Paving banyak pecah-pecah dan mutu paving diragukan kualitasnya.

Sesuai UU No 40 Tentang Pers BN telah konfirmasi ke Kepala BBWS Brantas Ir Saroni, melalui fasiltas WA (Watshapps) tapi tidak dibalas meski terlihat dibaca. Sedang PPK OP 3, Hariantja ketika dikonfirmasi via fasilitas SMS menegaskan, “Tks atas pengawasan sehingga kami bisa perbaiki sesuai isi kontrak, itu masih masa pemeliharaan pelaksana,” jawabnya singkat.  (es/bersambung edisi depan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button