JATIM

BKKBN dan Komisi IX DPR RI Bersama Lakukan Sosialisasi KKBPK

Bersama dari kanan : Yanrizal Makmur,Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya dan Lucy Kurniasari

SURABAYA, JATIM, BN – Pengenalan tujuh alat obat kontrasepsi program Keluarga Berencana (KB) dengan segala keunggulan dan kelemahannya oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di paparkan dalam acara Sosialisasi Advokasi & KIE Program KKBPK Bersama Mitra Kerja tahun 2019.Kegiatan di laksanakan di Rrdto SAS Mulyosari,Surabaya (16/03/2019).

Kemudian alat obat kontrasepsi tersebut adalah Kondom, Pil KB, Suntik KB, Implant, IUD/Spiral,Vasektomi/MOP dan Tubektomi atau MOW.

“Masing-masing obat kontrasepsi memiliki keunggulan.Contoh seperti KB Vasektomi atau MOP. Jangan takut bapak-bapak tidak perfect lagi ketika melayani pasangan atau istrinya” kata Yenrizal Makmur S.P., M.M Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim.

“Keunggulan KB MOP diantaranya tidak mempengaruhi hairah seksual,biayanya lebih murah daripada sterilisasi wanita,metode KB untuk laki-laki yang paling efektif dan dapat dilakukan kapan saja,operasi cepat dan aman” imbuh Yanrizal Makmur.

Selanjutnya, Kepala BKKBN menerangkan jika masyarakat ingim memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya maka, kalau mereka yang menginginkan penundaan kehamilan dapat memilih KB Kondom, Pil dan Suntik.

Mereka yang mau mengatur kelahiran dapat memilih KB Implant atau biasa di sebut “susuk” dan IUD atau spiral serta mereka yang tidak ingin hamil lagi bisa memilih KB MOP/ Vasektomi dan MOW atau Tubektomi.

Salam Keluarga Keluarga Berencana

Dalam sambutannya Yenrizal Makmur memberikan tips bagi Ibu dan Bayi agar tetap sehat.yaitu :

1. tunda usia perkawinan dan kehamilan hingga usia bagi wanita minimal 21 tahun.

2. Rencanakan kehamilan dengan jumlah anak ideal yaitu 2 anak dan atur jarak kehamilan yang cukup yakni di atas 3 tahun.

3. Berikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan yang berfungsi sebagai Metode Amenorea Laktasi dan gunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD,Implant atau susuk untuk kehamilan pertama.

4. Jika usia ibu di atas 35 tahun,gunakan alat kontrasepsi mantap seperti MOP,MOW agar tidak hamil lagi.

5. Hindari tiga terlambat yakni : terlambat mengambil keputusan, sehingga terlambat datang ke bidan/rumah sakit / puskesmas, terlambat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat karena fasilitas pelayanan kurang lengkap atau tenaga medis kurang dan yang terakhir adalah terlambat mengetahui  adanya kelainan atai penyakit pada ibu hamil disebakan karena kurangnya informasi tentang kehamilan.

Mitra Kerja Komisi IX DPR RI dalam rangkaian lawatan sosialisasi BKKBN menghadirkan Dra. Lucy Kurniasari dari partai  Demokrat.

Keterlibatan Lucy karena sebagai anggota komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan merupakan rutinitas memberikan advokasi tentang pelaksanaan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) apakah sudah berjalan sesuai target yang di harapkan pemerintah pusat yaitu menekan angka lelahiran.

“Mudah-mudahan apa yang telah diterangkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN nantinya berguna bagi semuanya” terang lucy Kurniasari.

Ia berharap untuk pencapaian maksimal adalah menuju keluarga Sehat Indonesia tercapai, Dua anak cukup dan selain melalui kampung KB, peningkatan cakupan pelayanan dalam rangka akselerasi pelaksanaan program KKBPK juga harus dilakukan melalui kegiatan kemitraan” pungkasnya.

Hadir dalam acara sosialisasi BKKBN kali ini, Ketua Komisi A DPRD kota Surabaya dari partai demokrat Herlina Harsono Njoto.

“Terimakasih lokasi atau wilayah kami telah di berikan penghargaan guna terlaksananya acara, semoga semua apa yang di sampaikan baik dari BKKBN sendiri ataupun Komisi IX DPR RI menjadikam warga lebih mengerti bagaimana cara memilih alat kontrasepsi yang tepat ataupun pola berprilaku sehat mendukung program pemerintah,” tutupnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button