Pemkab Gayo Lues dan DPP APDI Merumuskan Pendirian BUMD Peternakan
GAYO LUES, ACEH, BN – Keinginan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk mengembalikan kejayaan masa lalu di bidang peternakan akan segera terwujud. Keseriusan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menggandeng pengurus DPP Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) telah merumuskan pendirian BUMD Peternakan Gayo Lues di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin malam (18/3/2019).
Langkah kongkrit dari Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah membahas rencana pendirian BUMD Perternakan Gayo Lues bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI).
Sambutan dari Bupati Gayo Lues Muhammad Amru saat membuka diskusi. “Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berkeinginan kuat untuk mengembalikan kejayaan ternak Gayo Lues. Dulu, Gayo Lues dikenal sebagai daerah swasembada daging dan penghasil ternak di Aceh,” kata Muhammad Amru.
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues akan membentuk BUMD Perternakan. Konsepnya, lebih untuk memberdayakan dan menggerakan perekonomi masyarakat yang berorientasi pada pasar. “Tahun ini, sudah diinstruksikan kepada BUMK (Badan Usaha Milik Kampung) untuk menyiapkan kandang dan pakan. Bisa 300-400 juta dana desa yang bisa dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Nanti, akan diupayakan juga melalui Dana Otsus,” lanjutnya.
Untuk mendukung program tersebut, di tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui Dinas Pertanian Gayo Lues juga akan merealisasikan demplot. “Ada tiga demplot. Lokasinya sudah ditentukan. Masing-masing demplot ada 10 sapi. Karenanya, kami perlu pendampingan dari APDI, mulai dari hulu sampai hilir. Tahun 2020 diharapkan sudah terjadi penjualan hasil panen,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRK Gayo Lues, Ali Husin, menegaskan dukungan untuk program tersebut. “Sepanjang untuk kemajuan Daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat, kami di DPRK akan mendukung penuh,” ujar Ali Husin.
Menekankan perlunya penyiapan dan ketersediaan pakan. Khususnya, dengan memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah di Gayo Lues. “Mudah-mudahan, demplot yang mau dijalankan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga masyarakat bisa melihat contoh yang sudah berhasil. Kalau sudah berhasil, masyatakat akan mengikut dengan sendirinya,” pungkasnya.
Asnawi, Ketua Bidang Ekspor/Impor DPP APDI sendiri memberikan masukan-masukan terkait rencana Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tersebut. “Geografis Gayo Lues sangat mendukung untuk perternakan. Apalagi, sebelumnya, merupakan daerah penghasil ternak di Aceh. Kami juga sudah dua kali ke Gayo Lues. Sudah melihat potensi makro dan mikronya,” kata Asnawi.
Wakil Bupati Gayo Lues, Said Sani, meminta untuk segera dibuatkan feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED)-nya. Secara teknis, DPP APDI bisa langsung berkomunikasi dengan Dinas Pertanian Gayo Lues. Dari perencanaannya, ke BAPPEDA Gayo Lues,” pintanya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala BAPPEDA Gayo Lues Ibnu Hafit, Kepala Dinas Pertanian Gayo Lues Zakaria, dan Anggota Tim Task Force Percepatan Pembangunan Gayo Lues Yusradi Usman al-Gayoni. Dari DPP APDI, turut serta Ketua Litbang Sudaryadi, Ketua Perternakan Widhanardi, dan Ardi Adji. (Rilis/dir).