JATIM

PTLS Berbagi, Tak Memandang Suku, Ras Maupun Agama

SURABAYA, JATIM, BN – Berangkat dari Yayayasan Bunda Kasih, Keputih Surabaya, iring – iringan rombongan menuju ke tempat di laksanakannya Bakti Sosial yang di selenggarakan oleh PT Pelabuhan Terakhir Langgeng Sejahtera (PTLS) bekerja sama dengan Yayasan Pondok Kasih, Jum’at, 10 Mei 2019,sore.

Dua lokasi yang di kunjungi adalah tempat ibadah (Musholla) sekitar area Keputih Tegal Timur dan kampung Keputih Tegal Timur (eks Tempat Pembuangan Sampah Keputih) Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya.

Ketika rombongan sampai di lokasi (Keputih Tegal Timur) ,Rombongan di sambut antusias warga. Para warga datang, nampak berbekal kupon yang dibagikan sebelumnya.Mereka berbaris dan menunjukkan kupon kepada panita.

Kupon tersebut, kata seorang anggota panitia, akan ditukar makanan untuk berbuka puasa.Warga yang bertempat tinggal di wilayah kumuh bekas TPA Keputih yang mana mereka berasal dari bermacam agama. Meski demikian, pembagian makanan dan minuman yang di lakukan PTLS berjalan lancar hingga usai.

Menurut Owner PTLS Maria Chen, Kegiatan Berbagi untuk sesama ini akan terus di lakukan selama satu bulan penuh.
“Perbedaan keyakinan bukanlah sebuah penghalang dalam menjalin kebersamaan antar-umat beragama. Kita ingin membangun sikap toleransi dan menghargai antar sesama umat beragama. Apalagi hidup di lingkungan masyarakat plural, jadi sangat penting untuk membangun kesadaran hidup bersama untuk merawat kehidupan yang penuh kedamaian,” kata Maria Chen (10/05).

Ia menjelaskan, kegiatan membagi takjil gratis pada bulan Ramadan dilakukan setiap tahun. Cara itu diyakini bisa menanamkan sikap menghargai satu sama lain tanpa memandang perbedaan.

Sadriyah (45) warga Keputih Tegal Timur menyambut gembira dengan adanya bingkisan yang di berikan oleh PTLS dan Yayasan Bunda Kasih, Ia (Sadriyah) terkesan dengan cara yang mereka lakukan. “Saya sangat berterimakasih atas kunjungan mereka, meski masuk di wilayah kami yang terbilang kumuh, namun panitia tetap berbagi tak menghiraukan bau sampah yang merupakan pekerjaan kami setiap harinya ” terang Sadriyah.

Di temui terpisah oleh wartawan, Budi Santoso Aktifis Pemerhati Masyarakat Miskin Kota (PMMK) menyatakan salut atas kegiatan yang di laksanakan oleh PTLS. “Tidak membedakan suku, ras dan agama.Luar biasa. Jika kegiatan seperti ini terus di lakukan maka jiwa persatuan dan kesatuan akan terus tumbuh dan terwujud ” ujar Budi.

” kembali pada nilai-nilai luhur Pancasila, sikap ingin berbagi tanpa memandang RAS merupakan budi luhur manusia yang tak bisa di pandang sebelah mata ” pungkasnya.

Perlu di ketahui, PTLS adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan produk supplement kesehatan, kosmetik dan alat kesehatan dengan standard Internasional dan ber kelas. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button