JATIM

Pembangunan Gedung BUMDes Kedungjati, Kabuh Diduga Dobel Anggaran ?

Tanpa Papan Proyek, Penyanggah Slub Ada Dari Batu Bata Merah

Bangunan ” Siluman” Gedung Bumdes Ds.Kedungjati tanpa terlihat “Papan nama proyek “

JOMBANG, JATIM, BN – Pembangunan gedung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kedungjati Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, tanpa papan informasi proyek, penyanggah slub diduga ada yang menggunakan batu bata merah dan disinyalir dobel anggaran.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Bidik Nasional (BN) soal bantuan pembangunan gedung BUMDes di Desa Kedungjati kurang lebih 240 Juta.

“Bantuan selain dari BUMDes itu sendiri, masih ada lagi bantuan dari PDRD (Pajak Daerah dan Restribusi Daerah ),” ungkap sumber Bidik Nasional (BN) dari warga sekitar yang enggan di sebutkan namanya.

Beberapa hari lalu Koran ini konfirmasi kepada Kepala Desa Pjs. Suyanto mengelak pembangunan gedung BUMDes Karangjati dobel anggaran

“Soal bantuan tersebut, bantuan nya dari Bumdes itu aja, nggak ada yang lain,” bantahnya kepada BN.

Jumlah besi stros diduga 6 lonjor

Informasi lainnya yang di dapat wartawan BN dilapangan, soal pembangunan tersebut diduga akan berdampak mempunyai mutu yang jelek nantinya.

“Kelihatannya pembangunan gedung Bumdes diduga tidak sesuai spek, misalnya seperti terlihat waktu itu jumlah besi stros hanya 6, muncul di kolom 8 campuran, penyanggah slup ada yang dari batukali dan batu bata merah, jadi diduga dampaknya bermutu jelek nantinya,” ungkap sumber BN

Apalagi, tambah sumber BN itu pada pembangunan gedung BUMDes Karangjati sangat terlihat tidak ditemukan atau terlihat papan infomasi proyek.

“Kelihatannya ada yang disembunyikan seperti bangunan siluman karena ada yang disembunyikan dengan RAB nya yang terterah jumlah anggarannya,” cetus sumber BN

Dikonfirmasi kepada Kepala Desa Kedungjati terkait kekuatan bangunan gedung BUMDes, ia yakin kalau bangunan gedung Bumdes itu sangat kuat.

“Itu sudah sesuai Spek dan RAB, dana senilai itu kita masih bisa mencukup- cukupi untuk membangun gedung BUMDes Desa kedungjati itu sudah bagus” ungkapnya kepada BN

Terlihat penyanggah slup satu batu kali,satunya gunakan batu merah

Sementara dugaan mark-up pada pembangunan gedung BUMDes bila itu memang terjadi sangat disesalkan oleh warga setempat. Apalagi pada pembangunan gedung itu menurut informasinya anggarannya dobel.

Jika anggaran itu menjadi tumpang tindih , kemana larinya anggaran yang satu, dan apakah anggaran dari bantuan pemerintah itu di gunakan untuk bancak’an atau di korupsi ?

Kabar miring tersebut sempat di cari kebenarannya dengan mendatangi Kantor Kecamatan Kabuh untuk klarifikasi.

Beberapa kali BN mendatangi kantor kecamatan untuk menemui Camat Kabuh hingga sampai saat ini belum berhasil ditemui, sedangkan ketika di hubungi melalui ponselnya sangat sulit dan melalui Wa pun sulit, ternyata Wa pun di blokir.

Masyarakat setempat meminta kepada Koran ini untuk menelusuri kebenaran soal bantuan gedung BUMDes Karangjati yang sebenarnya. Mereka berharap di desanya tidak terjadi korupsi terkait dengan bantuan gedung Bumdes itu . (Tok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button