Empat Pemuda di Dukuh Bodrorejo, Desa Gaden Klaten Jadi Pelopor Sedekah Sampah
KLATEN, JATENG, BN-Ketulusan, semangat dan pengabdian empat anak muda di Dukuh Bodrorejo, Kelurahan Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten memang patut dicontoh. Lihat saja, hanya dengan bermodalkan motor roda tiga milik warga yang mereka pinjam plus pengeras suara, keempat anak muda ini rela berkeliling desa melayani masyarakat.
Keempat sosok milenial, Iqbal Khoiri, Rio, Amar dan Ismadi ini mengajak warga desa setempat untuk sadar akan pentingnya lingkungan. Selama setahun ini mereka mengajak warga lain untuk mengelola sampah melalui gerakan sedekah sampah. Aneka barang bekas seperti kertas semen, botol plastik, botol kaca sampai besi mereka kumpulkan dari warga di Dukuh Bodrorejo.
Barang bekas ini kemudian mereka kumpulkan di masjid melalui kepengurusan Takmir Masjid Nur Jannah di dukuh setempat. Uang yang telah terkumpul selanjutnya mereka gunakan untuk Jumat berkah yakni dengan menyediakan makan siang gratis bagi jamaah. Selain untuk operasional sedekah sampah, hebatnya dari hasil pengolahan sampah itu mereka juga mampu untuk membantu kegiatan Posyandu Ngudi Rahayu sebesar Rp25 ribu saban bulannya.
“Ada sekitar 40 keluarga yang aktif menjadi penyetor sedekah sampah. Jadi sedekah tidak harus berbentuk uang. Kami bekerjasama dengan Takmir Masjid Nur Jannah sehingga lebih mudah untuk mengajak masyarakat sadar lingkungan. Apalagi menjaga kebersihan itu termasuk bagian dari syariat termasuk mengelola dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Iqbal sekaligus pelopor sedekah sampah saat berbincang-bincang di acara Penilaian Posyandu Tingkat Kabupaten Klaten di Posyandu Ngudi Rahayu Dukuh Bodrorejo, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten, Selasa (15/10).
Ia menambahkan, sebagai pengelola sedekah sampah memang secara ekonomi tidak bisa untuk sandaran hidup. Tapi bagaimana sedekah sampah itu bisa membuka ruang bagi masyarakat untuk bersedekah dari barang bekas atau sampah yang mungkin tidak digunakan tapi masih bernilai ekonomi daripada dibuang sembarangan.
“Kami ikhlas menjadi relawan sampah. Hanya mengharap balasan dari Allah Subhannahu Watta Alla semata. Hanya bermodal niat dan motor roda tiga pinjaman warga kami mengajak masyarakat untuk lebih sadar lingkungan dengan mengelola sampah. Kalau ada bantuan pemerintah seperti motor pengusung sampah tentu akan sangat membantu,” pungkasnya. (rkt)