JATIM

Pasar Oro-Oro Dowo Jadi Percontohan Persiapan Transisi Penerapan New Normal di Malang Raya

MALANG, JATIM, BN-Penyiapan memasuki masa transisi setelah PSBB di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) terus dimatangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemda di Malang Raya dan juga akademisi.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya yang berakhir kemarin, tidak akan diperpanjang melainkan dilanjutkan dengan penyiapan transisi menuju New Normal Life di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu pasar yang menjadi percontohan dalam rangka akan menyiapkan transisi menuju New Normal adalah Pasar Oro-oro Dowo (OOD) Kota Malang. Pasar yang berada di Jalan Guntur, Oro-oro Dowo Kota Malang ini telah menerapkan sistem ganjil genap, menggunakan Face Shield dan masker.

Menurut Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat mengunjungi Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang, Minggu (31/5) pagi, pasar ini sangat bersih, sudah diatur ganjil genapnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Fasilitas pun disiapkan untuk menunjang persiapan transisi menuju New Normal. Diantaranya tempat cuci tangan, Face Shield, masker dan sarung tangan plastik untuk para pedagang.

Dalam kunjungannya ke Malang, Pemprov Jatim membagikan masker 1.000 buah, sarung tangan plastik 2.000 buah, hand sanitazer 350 botol, face shield / Plastik 500 buah, sabun cair 5 liter, dan wastafel 4 unit. Bantuan tersebut diserahkan untuk pasar OOD dan Pasar Klojen.

Terkait New Normal, berdasarkan pelaksanaan PSBB pertama Malang Raya dinilai lebih siap. Arahan Gubernur Jatim, nanti akan dilakukan rapat dengan harus mempertimbangkan beberapa aspek menuju New Normal.

Diantaranya, aspek pertama, mengendalikan perkembangan Covid-19 bisa terkontrol. Kedua, melindungi individu-individu yang rawan seperti para lansia dan yang memiliki penyakit bawaan (komorbit). Ketiga, kesiapan fasilitas medis maupun isolasi mandiri.

Keempat, kedisiplinan melakukan protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker keluar rumah. Kelima, bisa mengantisipasi dan meminimalisir perkembangan Covid-19. Keenam, keikutsertaan komunitas yang sudah terbangun juga diperlukan.

“Kearah New Normal akan dibahas lebih lanjut. Menuju New Normal tentu ada masa transisi untuk pengetatan mengatur ke-enam hal tadi. Diharapkan, masa transisi cukup tujuh hari,” kata Heru sambil menjelaskan akan dilaksanakan rapat yang dipimpin Gubernur Jatim bersama Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim bersama Forkopimda se-Malang Raya.

Selama mengunjungi Pasar Oro-oro Dowo, Sekdaprov Jatim memakaikan langsung Face Shield kepada para pedagang dan pengunjung, terutama yang berusia lanjut usia. (dji)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button