JATENG

Monitoring Desa, Bupati Pekalongan Tegaskan Perkembangan Covid

■ Muncul Hoax Zona Hitam

KAB. PEKALONGAN, JATENG, BN-Kunjungan kerja monitoring desa yang dilakukan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si selain memantau secara langsung pelaksanaan dana desa, kegiatan pembangunan, dan mendengarkan langsung keluhan masyarakat, juga menegaskan tentang perkembangan Covid19 di Kabupaten Pekalongan.

Hal itu lantaran beberapa hari terakhir muncul kabar hoax di sosial media yang menyatakan Kabupaten Pekalongan zona merah, bahkan masuk dalam zona hitam.

“Bahwa sekarang ini Kabupaten Pekalongan masih masuk dalam kategori daerah risiko rendah atau zona kuning,” tegas bupati, saat monitoring Desa Tambakroto, Kalijoyo, dan Desa Gandarum, Kecamatan Kajen, Rabu (22/7/2020).

Disebutkan, meski tren perkembangan Covid19 meningkat, tapi masih rendah dibanding daerah lainnya, yakni dengan kasus sekarang 30, sembuh 12, dirawat 12, meninggal 2, dan sisanya melakukan isolasi mandiri karena kondisi sangat baik.

Bahkan banyak desa dalam monitoring masuk zona hijau lantaran tidak ada kasus sama sekali. Sehingga diharapkan hal tersebut dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat, kemudian melakukan aktivitas sesuai protokol zona kuning.

“Yaitu sekarang ini wajib memberlakukan empat kebiasaan hidup baru, seperti menggunakan masker saat keluar rumah, sering cuci tangan menggunakan sabun saat beraktivitas, menjaga jarak secara baik di tempat umum minimal satu meter, serta menjaga pola hidup sehat, baik menjaga makanan, pola istirahat atau tidur, serta olahraga,”tandas Asip.

Kemudian untuk desa dengan zona hijau menjadi tantangan untuk mempertahankan, melalui perketatan hilir mudik penduduk. Semua desa juga memaksimalkan kembali kegiatan pencegahan Covid19 dielaborasikan program Jogo Tonggo dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Jadi semua desa akan menerima paket Jogo Tonggo Kit, agar dapat memaksimalkan kegiatan pencegahan Covid19 di masing-masing desa, dan harus dimanfaatkan secara maksimal betul. Jaga desa masing-masing, bahu-membahu dengan tetangga, supaya ketika ada permasalahan dapat segera ditangani,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan dalam monitoring juga disosialisasikan pembangunan Pasar Wiradesa, kemudian pembangunan Pasar di Tirto, serta memantau pelaksanaan penggunaan dana desa, pembangunan desa, serta keluhan dari desa maupun masyarakat.

“Permasalahan berbeda-beda, tapi sebagian besar keluhan adalah jalan dan jembatan, serta infrastruktur. Namun untuk di kawasan dengan potensi pertanian, ketersediaan pupuk dan pasokan air saat musim kemarau yang menjadi keluhan. Ada juga soal pencemaran limbah industri, pencemaran udara, serta lainnya,” lanjut Bupati.

Terhadap semua permasalahan yang muncul, Bupati mengaku langsung menyikapi bersama dinas terkait serta pihak desa, agar dapat terselesaikan secara cepat.

“Semoga nanti semuanya berjalan lancar dan saya memahami betul apa yang dirasakan masyarakat saat saya berada langsung dilokasi seperti sekarang ini,”pungkas Asip. (dikin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button