JATIM

Novita : Isu Di Anak Tirikan Jika Menjadi Peserta BPJS Kesehatan Itu Salah

Novita (18) peserta JKN-KIS

LAMONGAN, JATIM, BN – Meski berusia muda namun kritis dalam cara berfikir dalam aktifitas di dunia maya atau saat bersosial media menjadikan Novita (18), peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) berani mengawal ibunya yang sedang sakit sejak hari Kamis 24 Juli 2020 di salah satu rumah sakit swasta di Lamongan.

“Salah jika stigma atau isu yang berkembang di masyarakat mengatakan jika berobat dengan menggunakan kartu BPJS Kesehatan dibedakan atau dianaktirikan”, kata Novi panggilan akrabnya.

Ia menjelaskan, ibunya Maratus solikha (50) warga Pangkat Rejo Maduran Lamongan, sedang menjalani perawatan intensif terkait karna asam lambung yang telah lama diderita.

“Meskipun ibu saya peserta BPJS Kesehatan kelas tiga yang iurannya dibayar Pemerintah, Ibu saya dilayani dengan sangat baik dan tidak dibedakan, ” terangnya.

Selama mendampingi ibunya berobat menggunakan kartu JKN-KIS ini kata Novi, pelayanan di rumah sakit tidak dibeda-bedakan dengan peserta umum.

“Sudah seringkali orang tua saya berobat di rumah sakit ini. Tidak pernah ada masalah, asal semua sesuai prosedur pelayanan jadi mudah didapatkan”, kata dia.

Novi mengakui pelayanan yang diberikan dalam program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus mengalami kemajuan. Selain pelayanan di rumah sakit, BPJS Kesehatan juga telah memberikan kemudahan pelayanan melalui aplikasi Mobile JKN.

“Saya lihat di instagram, bahwa saat ini BPJS Kesehatan sudah punya aplikasi Mobile JKN yang bisa diunduh di handphone saya. Di aplikasi ini banyak fitur yang diberikan, bisa cek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, konsultasi sama dokter di fktp, skrining covid-19 dan masih banyak fitur lainnya”, ungkapnya.

Kemajuan yang diberikan tersebut menurut Novi, telah membuktikan bahwa BPJS Kesehatan dan Pemerintah sangat memperhatikan kesehatan masyarakat. Novi lantas berharap agar program JKN-KIS ini dapat terus hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Kami merasa sangat terbantu, apalagi dengan kemudahan-kemudahan yang terus diberikan sehingga kesehatan kami bisa terus terjamin. Semoga BPJS Kesehatan dan Pemerintah dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang merata bagi masyarakat”, tutupnya.

Kemudian Novi mengatakan pelbagai tambahan ilmu membuka jendela mata masyarakat sepertinya dan teman-temannya yang saat ini ikut membantu berjaga, sisi kebersamaan, membantu mereka yang pada saat ini sedang sakit dan perlu pembiayaan, bergotong royong yang sehat membantu yang sakit. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button