JATIM

Dapur Bunda Via : Berangkat Dari Hobi Menjadi Pendapatan

Lutviatul Chakimah /30 pemilik @dapurbundavia

SURABAYA, JATIM, BN – Berdomisili di tapal batas wilayah Surabaya perbatasan Gunung Anyar dengan Tambak Sumur Sidoarjo Jawa Timur, Dapur Bunda Via berangkat dari hobi melalui pangsa pasar jualan online menjadi pendapatan serta dapat membantu perekonomian keluarganya.

Sejak lima tahun yang lalu, perempuan yang memiliki nama lengkap Lutviatul Chakimah (30) mencoba peruntungannya dengan berdagang spesialis kuliner masakan Sea food ( Masakan ikan laut).

” Saya ambil dari nama saya sendiri @Dapurbundavia nama yang lebih dikenal didalam media sosial seperti Instagram dan twitter,” tutur Lutviatul Chakimah atau yang akrab disapa Via ini di Gunung Anyar, Surabaya (23/10).

Bertempat tinggal di lingkungan pesisir lebih tepatnya di Jl.Gunung Anyar tambak 3 rt 03 rw 01 Kel.Gunung anyar tambak kec.Gunung Anyar Kota Surabaya, penjualan online dirasa lebih mampu mendatangkan pelanggan atau pembeli dari pada mencoba berjualannya dengan cara membuka warung makan.

” Karena persaingan bisnis, kalau tidak lewat online siapa yang mau beli. karena rumah saya berada dipojok perkampungan jauh dari jangkauan masyarakat,” ungkapnya.

Daftar menu harian @dapurbundavia

Via menerangkan bermula dari keluarga besarnya yang dalam satu keluarga, kebetulan ‘doyan’ mengkonsumsi seafood ditambah suami yang bekerja sebagai nelayan, bahan dasar memasak selalu ia dapatkan dengan mudah.

“Alhamdulillah dari hasil bekerja suami saya dan penjualan online kuliner sea food ,sekarang saya bisa memiliki gubuk kecil-kecilan. Rasanya puas mas, karena dari hobi,ternyata menghasilkan dan membantu dapur keluarga,” ungkap Via.

Berencana bergabung mendaftarkan masakannya ke penjualan online grabfood dan go food, Untuk sementara ini, pecinta masakan @dapurbundavia dapat melakukan pemesanan melalui Whatsapp di nomor 083857779576.

Disinggung wartawan apakah sudah tergabung dalam UKM / UMKM perempuan yang memiliki tiga anak ini mengaku telah bergabung dengan UKM/UMKM binaan Kelurahan Gunung Anyar Surabaya.

“Kebanyakan, memilih tidak bermain pada waktu kecil dulu dan lebih memilih nungguin orang tuanya memasak didepan tungku, ternyata menjadi bekal tersendiri untuk menjadi pemasak handal. Dibumbui harus pintar memilih pangsa pasar. Dari teman, sahabat, kenalan baik dari dunia nyata maupun maya, butuh keuletan tersendiri untuk menghasilkan makanan kaya rasa,nikmat serta diminati masyarakat luas,” pungkasnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button