Kasus Covid 19 Blora Capai 3.289, Cepu Zona Merah
■ Ketua RW Ngareng Sawahan Bantu Rp 500 Ribu Per Keluarga
BLORA, JATENG, BN – Pemkab Blora tetap menjalankan pembatasan meski daerahnya tidak wajib melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Perkembangan kasus Covid-19 yang tinggi menjadi pertimbangan penerapan PPKM.
“Hari ini sampai 25 Januari 2021 dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Meskipun tidak termasuk, tapi jangan lupa di Blora tinggi. Kemarin kenaikan 108 orang, jadi jangan tunggu banyak baru dilakukan,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Senin (11/1/2021).
Alasan ikut menjalankan PPKM karena kasus Covid-19 sangat tinggi. Sehingga Pemkab Blora ikut menyesuaikan guna mencegah penyebaran virus dari luar. Aktivitas yang dibatasi antara lain hajatan warga, dan pembelajaran secara daring.
Kemudian pengaturan jam kerja pegawai dan tempat duduk restoran. “Yang pertama sekolah tetap daring semua. ASN (aparatur sipil negara) tetap masuk tapi diatur jam kerjanya, “ kata Bupati. Sedangkan warung diizinkan buka karena ekonomi tetap harus jalan. Dengan catatan, kursi dibatasi dengan tanda silang.
Tercatat kasus Covid-19 di Kabupaten Blora mencapai 3.289 orang. Sebanyak 146 pasien diantaranya meninggal dunia. Bupati meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Dari data tersebut, Kecamatan Cepu mempunyai kasus yang tinggi. Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ikut melaksanakan anjuran Bupati Blora tersebut sangat dibutuhkan. Seperti yang disampaikan oleh H. Mugianto Zubair, Ketua RW 1 Ngareng Sawahan, Kelurahan Cepu bahwa untuk lingkungannya saja sudah banyak yang positif.
“ Per hari ini(11/01) , saya sudah memberikan santunan bagi 8 keluarga masing masing sebesar Rp 500rb untuk warga dilingkungan RW. Kemungkinan itu bisa bertambah karena beberapa masih menunggu hasil SWAB, “ kata Mbah Joberong, biasa disapa.
Kepala Biro Bidik Nasional Cepu – Blora ini mengatakan kalau bantuan itu bersumber dari kas RW serta para donatur. “Mereka butuh dukungan untuk memperkuat imun tubuh. Kami berharap ada pihak lain yang sudi turut membantu warga kami, “ pungkas Mbah Jo. (M.Jo/ali)