JATIM

Mengintip Budidaya Maggot di Desa Ngampel

KAB. KEDIRI, JATIM, BN – Budidaya Maggot sebagai alternatif penghasil rupiah warga Ds. Ngampel Kec. Papar Kab. Kediri dimasa pandemi Covid-19, cukup mudah dan murah karena tidak memerlukan teknologi yang canggih dan tidak memakan banyak biaya.

Selain itu, Maggot memiliki manfaat sebagai pakan ternak ayam karena memiliki banyak protein.

Untuk mengurangi sampah organik ini, ada upaya yang dilakukan masyarakat Desa Ngampel Kec. Papar Kab. Kediri, yakni dengan melakukan budidaya hewan larva atau serangga Maggot.

Kholaif Kepala Desa Ngampel Papar Kab. Kediri Selasa 12/01/2021 di kantornya mengatakan, “maggot bisa jadi solusi pengurangan sampah organik karena tak ada yang terbuang, Saat ini membudidaya Maggot sebagai solusi mengurai sampah organik. Bisa dibilang, Maggot adalah solusi paling potensial karena hasilnya tidak ada yang dibuang.” ujar Kholaif yang juga pembudidaya maggot.

Dia menjelaskan, sejak berbentuk telur , Maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh selama 25 hari sampai siap dipanen. Adapun siklus dari larva menjadi Maggot hingga menjadi pupa membutuhkan waktu 40 sampai 44 hari.

“Maggot merupakan larva serangga Black Soldier Flies atau BSF yang dapat mengubah material organik menjadi biomassanya. Lalat ini berbeda dari jenis lalat biasa, karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penyakit,” jelasnya.

Dengan konsumsi sampah organik oleh Maggot ini, 1 kilogram Maggot bisa memangkas 2 hingga 5 kilogram sampah organik setiap harinya. Jumlah ini bisa membantu pengurangan sampah organik.

“Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik 1-3 kali dari bobot tubuhnya selama 24 jam. Bahkan, bisa sampai 5 kali bobot tubuhnya,” terangnya.

Setelah Maggot mati, bangkai Maggot bisa digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan kepompong Maggot bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Sehingga tak menimbulkan sampah baru.

“Maggot yang sudah menjadi prepupa ataupun bangkai lalat BSF dapat digunakan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya pun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk,” kata dia.

Maggot juga bisa dijadikan lini bisnis baru. Bagaimana tidak, setiap 100 gram Maggot bisa dijual seharga Rp 15.000 – Rp 30.000.

Sejauh ini, budidaya Maggot sudah dilakukan di Ds. Ngampel Papar Kab. Kediri untuk menyuplai pakan ternak ayam, kurang lebih 50 orang peternak ayam di Ds. Ngampel Papar bisa menikmati tanpa membeli alias gratis dari Desa Ngampel. Untuk diluar warga Ds. Ngampel bisa membelinya untuk perkilonya Rp. 8000,-. (Nyoto)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button