JATIM

Minat Guru Jatim Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Tertinggi Di Indonesia

SURABAYA, JATIM, BN – Salah satu hikmah yang dapat dirasakan dunia pendidikan sejak terjadinya Pandemi Covid-19 di tanah air adalah makin tingginya pelaksanaan digitalisasi sistem pendidikan melalui pembelajaran jarah jauh, baik secara online maupun offline.

Pada awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, yang populer dengan istilah belajar dari rumah (learning from home) ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, terlihat banyak sekolah yang belum siap termasuk para guru untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar secara online.

Hal ini disebabkan bukan semata-mata karena keterbatasan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tersedia tetapi juga oleh terbatasnya kemampuan para guru dalam pembelajaran berbasis TIK.

Kondisi ini menuntut para guru untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan dalam mengatasi kesenjangan digital (digital gap) tersebut, salah satunya melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan bersertifikasi resmi.

Dalam rangka itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud) melalui salah satu unit kerjanya yakni Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menyelenggarakan sebuah pelatihan yang komprehensif, yakni Pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK yang diikuti oleh guru-guru seluruh Indonesia dari berbagai jenjang sekolah.

Pada Tahun 2021 ini, guru-guru di Jawa Timur kembali menunjukkan antusiasmenya yang sangat tinggi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Terbukti tahun ini Provinsi Jawa Timur menjadi Provinsi dengan peserta terbanyak secara nasional dalam Program Pembelajaran berbasis TIK 2021.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi kepada para guru di Jawa Timur karena terus bersemangat untuk meningkatkan kompetensinya selama masa Pandemi Covid-19 ini.

“Alhamdulillah, guru-guru di Jatim kembali menunjukkan semangatnya untuk terus belajar walaupun dalam suasana pandemi Covid-19, terbukti tahun 2021 ini guru-guru di Jatim menjadi peserta terbanyak dalam pelatihan pembelajaran berbasis TIK yang diselenggarakan oleh Kemdikbud,” katanya.

Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi kualitas Pendidikan di Jawa Timur, bahkan akan memberikan sumbangsih nyata bagi peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia, khususnya selama masa Pandemi Covid-19 ini.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini juga menegaskan bahwa digitalisai Pendidikan adalah sebuah keniscayaan, mengingat kedepan dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terpisahkan dari pemanfaatan teknologi dan informasi untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

Selanjutnya Khofifah menjelaskan bahwa Pembelajaran berbasis TIK merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan bahwa “Pada Program Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK Tahun 2021 ini peserta dari Jawa Timur sebanyak 14.309 orang guru, tertinggi di Indonesia, disusul kemudian dari Jawa Barat dengan 12.024 peserta dan DKI Jakarta dengan 9.510 peserta”.

Hal ini menandakan bahwa guru-guru di Jatim memiliki minat yang sangat tinggi untuk meningkatkan kompetensinya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Karena betapapun nanti masa Pandemi Covid-19 ini telah berakhir, pembelajaran berbasis digital akan terus mewarnai proses belajar-mengajar di Indonesia.

Dalam pengantarnya memulai Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK tahun 2021, Plt. Kepala Pusdatin Kemdikbud, M. Hasan Habibie menyatakan, bahwa Program Pembelajaran berbasis TIK 2021 ini bukan sekedar pelatihan biasa, tetapi akan dilanjutkan dengan tahapan berbagi dan berkolaborasi, untuk mengimbaskan kemampuan para guru peserta Pembelajaran berbasis TIK kepada guru-guru lain di seluruh tanah air.

Dengan demikian diharapkan, para guru peserta Pembelajaran berbasis TIK akan menjadi inspirator bagi guru-guru lain dalam memanfaatkan TIK untuk inovasi pendidikan, yang pada akhirnya akan menjadi pemicu peningkatan mutu dan daya saing para guru serta akselerasi kualitas Pendidikan di Indonesia.(dji)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button