JATIM

Bicara Jaminan Kesehatan, Warsito : BPJS Kesehatan Terbaik

Warsito Sekjen PWSS Surabaya peserta JKN-KIS

SURABAYA, JATIM, BN – Sosok Warsito/68 warga Ngagel Dadi Kota Surabaya, Jawa Timur menyatakan, Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan merupakan jaminan kesehatan terbaik bagi dirinya dan keluarga.

Bukan tanpa alasan, pria yang dalam kesehariannya bekerja sebagai nelayan ini menceritakan pengalaman medisnya kepada wartawan, Jum’at 11 Juni 2021, di Surabaya ketika mengalami kecelakaan membuat perahu tradisional (perahu kecil dari kayu) untuk pengganti perahu miliknya yang sudah mulai rusak.

” Sekitar tanggal 25 Maret 2021 lalu, saya membuat perahu kecil yang baru, kurang lebih empat puluh persen pekerjaan berjalan, kecelakaan itu menimpa saya. Mata gergaji mesin itu lepas dan mengenai tulang tempurung pada kaki saya sebelah kiri, ” ujar Warsito.

Kemudian ia menceritakan luka robek mengiris tempurung namun tak sampai terpotong atau hanya tergores tersebut sempat membuat keluarga ketakutan hingga istri yang bersangkutan (Yuliana/61) melarikan Warsito ke Rumah Sakit Islam (RSI) A.Yani Surabaya.

Setiba di rumah sakit jelasnya ,keluarga mendaftar pada bagian administrasi RS dengan menunjukkan kartu JKN-KIS dan KTP. ” Hanya diminta kartu KIS dan KTP kemudian saya diperiksa secara serius oleh dokter,” kata Warsito.

Pria yang terdaftar peserta BPJS Kesehatan dengan nomor kepesertaan 000203805XXXX faskes tingkat 1 Puskemas Ngagel Surabaya ini menjelaskan kesigapan tenaga kesehatan RSI begitu cekatan dan tidak membedakan status pasien.

” Dokter sempat bertanya ,apakah bapak peserta BPJS ?, saya jawab iya, lalu semua pemeriksaan mulai dari kronologi kejadian, foto rontgen, pemeriksaan tulang dan seterusnya, mereka bahu membahu dokter, dan perawat bergantian merawat saya,” tegasnya.

Terlepas dari perlakuan positip kata Warsito, ia dan keluarga dapat meminta obat diluat BPJS kesehatan dengan cara meminta resep diluar JKN.

” Lebih seriusnya lagi pada saat keluarga meminta resep obat tetanus dan bius, diluar dari resep yang ditanggung paket BPJS kesehatan, kami bisa meminta resep luar,” terangnya.

Lebih lanjut Warsito yang juga menjabat sebagai Sekjen Paguyuban Warga Strenkali Surabaya (PWSS) tersebut menambahkan paska pemulihan setelah dirawat di rumah sakit, setiap tiga hari sekali, dia menjalani rawat jalan di Puskesmas Ngagel Surabaya.

” Telaten para medis melayani luka yang saya derita. Kurang lebihnya, perjalanan berobat dengan JKN-KIS adalah terbaik bagi saya dan keluarga. Semua biaya ditanggung dan tidak ada perbedaan perlakuan, ” imbuhnya.

Harapan baik untuk masyarakat secara luas ungkap Warsito, program peduli wong cilik lebih tepatnya. Sebagian kecil warga strenkali adalah warga pendatang luar kota Surabaya.

” Alangkah bijaknya jika anggota saya di PWSS segera mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan. Bukan dadakan ketika sakit, baru bingung mendaftar. Tetapi mulai sejak saya mengalami sendiri berobat dengan JKN ini, kesadaran akan jaminan kesehatan adalah hal yang sangat penting,” urainya.

Perhatian pemerintah pada rakyatnya, kebaikan menolong yang sakit bagi yang sehat ujar Warsito, menolong yang tua bagi yang muda sesuai motto BPJS Kesehatan ‘Gotong Royong ‘ bagi seluruh rakyat Indonesia.

” Trimakasih BPJS Kesehatan, terus tingkatkan inovasi pelayan terbaik bagi masyarakat. Satu visi padamu negeri kami berjanji, padamu negeri kami mengabdi dan padamu negeri jiwa raga kami, insya allah rakyat terlayani,” tutupnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button