JATIM

Gubernur Khofifah Dorong SMK Bisa Masuk Dudika

SURABAYA, JATIM, BN- Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mendorong SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) agar bisa meningkatkan keterampilan dan bisa masuk di dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (dudika).

Hal itu disampaikan Khofifah usai membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK se-Jatim yang dimulai hari ini, Senin (7/6).

“SMK ini harus bersaing dengan kebutuhan dudika, dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Pada posisi seperti inilah (LKS) antara lain menjaring keterampilan-keterampilan yang excellent dari semua prodi yang ada di SMK,” katanya.

Ia melihat bahwa tren milenial saat ini adalah quick ekonomi, yakni ekonomi dengan kontrak-kontrak jangka pendek dan ekonomi yang dengan mengedepankan digital. Untuk itu, Khofifah berharap SMK dari beragam program kemudian dikristalisasi dalam beberapa sektor yang bisa memberikan dukungan terhadap dudika yang cukup beragam.

Mantan Mensos itu berharap dengan dilakukan LKS SMK di Jatim akan bisa melahirkan siswa kreatif dan inovatif di tingkat Jawa Timur. “Mereka (siswa SMK) ini menjadi andalan kita untuk LKS nasional. Jadi kita berharap Jawa Timur bisa menjuarai dalam kompetisi LKS secara nasional,” ujar dia.

Namun, juara LKS nasional bukan satu-satunya tujuan. “Yang utama adalah SMK bisa mengisi dudika, dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Itu menjadi bagian penting. Apa yang kita siapkan ini sudah sesuai dengan kebutuhan pasar,” tuturnya.

Berikutnya, lanjut dia, adalah untuk pendidikan vokasi di perguruan tinggi ada desain industri di banyak perguruan tinggi. “Sistem vokasi di banyak SMK. Sekarang kalau tidak teaching industry (pembelajaran tentang dunia industri), maka tidak ketemu investor. Maka tidak bisa menyiapkan mass production (produksi massal),” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, diinisiasi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) SMK.”Mereka yang sudah memiliki kreativitas, inovasi, produk, mereka juga bisa terus mengembangkan. Jadi BLUD ini sudah mulai banyak di SMK yang kita harapkan bisa berseiring dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang diresmikan Presiden pada tanggal 28 Apr lalu,” tuturnya.

Jadi, kata dia, sangat berkaitan erat antara teaching industry di perguruan tinggi maupun di SMK, pendidikan vokasi di perguruan tinggi dan di SMK, termasuk double track SMA. “Jadi antara dudika, riset, inovasi, teknologi, ini menjadi bagian yang saling berkelindan (menjadi satu),” pungkasnya.(dji)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button