JATENG

Sukirno Manggala Dilantik Ketua DPC Petanesia Pekalongan

PEKALONGAN, JATENG, BN-Acara Pelantikan dan Pembacaan Ikrar Pengurus Dewan pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Masyarakat (Ormas) Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) periode 2021-2026 yang di gelar di Gedung Amarta Kota Pekalongan (01/06/2021).

Hadir Dalam Kegiatan tersebut ,Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) M Eko Priyono, Segenap Pengurus (DPP) petanesia, Dewan pimpinan Wilayah (DPW),Walikota Pekalongan H A Afzan Arslan Djunaid,Ketua DPRD Mohamad Azmi Basyir, Dandim 0710 Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, Veteran,Ketua DPC dan Pengurus DPC kota pekalongan yang akan di Lantik, Selasa/01/06/2021.

Dalam pelantikan ini ada 141 Pengurus Dewan pimpinan Cabang (DPC) kota Pekalongan yang di Lantik yang di pimpin oleh Segenap pengurus DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Petanesia.

Dalam sambutanya Sukirno Manggala sebagai Ketua DPC Kota Pekalongan mengatakan bahwa menurut SK yang di bacakan DPP untuk anggota DPC ada 141. Petanesia ini sebagai Ormas yang mewadahi perbedaan Agama dan suku dengan menjalin semangat Persatuan dan Kesatuan. Asas Bhineka Tunggal Ika, idiologi PACASILA, Berdasarkan Pada UUD 1945.

Dia menambahkan dalam proses perekrutan keanggotaan di bentuk dari karateker tingkat DPP dan Alhamdllah saya di tunjuk dan terpilih sebagai Ketua dan di setujui oleh Walikota Pekalongan.

Sukirno juga menyampaikan dalam penyampaiannya ketua umum kepada saya, tidak ada yang hebat yang hebat adalah semangat persatuan karena petanesia di betuk oleh para tokoh – tokoh agama.

Dalam sambutannya Ketua DPW Jawa Tengah, H.Munir mengatakan bahwa pengurus DPC Pekalongan yang baru di Lantik alhamdullah, wasukurillah, pada kesempatan ini, saya sampaikan pesan yang telah di pesankan oleh Guru kami Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Petanesia adalah ormas murni kebangsaan yang tidak pernah menjadi partai politik.

Menurutnya, Petanesia adalah wadah yang di ciptakan oleh Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, boleh bersama sama menjadi angota dari bagian Petanesia, kecuali yaitu anti radikalisme dan anti nasionalisme itu tidak boleh. (Dikin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button