JATIM

Mochamad Aliarifin : Tanpa BPJS Kesehatan, Saya Tidak Bisa Berobat

Mochamad Aliarifin terdaftar sebagai peserta JKN-KIS berstatus aktif, segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD kota Surabaya, faskes 1 Puskemas Keputih

SURABAYA, JATIM, BN – Ditemui wartawan dikediamannya Medokan Timur V, Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Mochamad Aliarifin (54) mengaku tanpa BPJS kesehatan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ia tidak bisa berobat.

“Bukan hal aneh mas, saya sendiri sudah tidak bekerja. Jika harus terus menerus berobat dan langsung membayar tunai ,saya rasa tidak mampu mas,” tutur Ali (Panggilan akrab Mochamad Aliarifin – red) di Medokan Surabaya (21/07).

Perihal sakit yang dialami Ali saat pertama merasakan gejalanya, Ia menerangkan ,berobat sejak tahun 2012 sampai saat ini. Sebelum sakitnya bertambah parah, dia bekerja sebagai pekerja makam di TPU Keputih Surabaya.

“Sembari berobat jalan, gejala yang sering kami rasakan adalah kepala pusing, nyeri, pegal-pegal dan tensi darah selalu tinggi juga kadar gula yang selalu melambung. Pada tahun 2018 akhir, dokter di Rumah Sakit Gotong Royong Medokan Semampir Surabaya, memvonis kami sakit stroke dan diabetus militus,” jelasnya.

Fasiltas kesehatan yang sering Ali datangi yakni Puskemas Keputih Surabaya, Puskesmas Pembantu di Medokan Semampir dan RS.Gotong Royong.

“Mungkin karena saking parahnya penyakit saya ini, sampai-sampai berjalan terasa gontai dan harus pelan,” ungkapnya.

Ali mengatakan berkat Kartu BPJS Kesehatanlah semua itu dapat terlampaui dalam sisi pembayaran. Apalagi saat sakit mulai kronis ia sudah tidak bekerja, ditinggalkan oleh istri dan anaknya.

Ali mengaku tetap semangat menjalani ini semua karena terdaftar sebagai peserta JKN-KIS berstatus aktif, segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD kota Surabaya, faskes 1 Puskemas Keputih.

Masih Ali, ia menceritakan pernah menjalani rawat inap di RS Haji Sukolilo Surabaya selama delapan hari pada tahun 2019 awal sebelum adanya pandemi Covid19.

“Benar-benar perjalanan panjang bersama kartu KIS milik saya ini, semua proses pengobatan secara garis besar, gratis tanpa dipungut biaya. Pelayanan bagus dan tidak dibedakan.Sehingga saya sendiri sangat bergantung dengan program BPJS Kesehatan,” tegasnya.

Tanpa kartu KIS, ujar Ali dirinya tidak dapat berbuat banyak. Sedangkan hidup dalam keadaan sakit yang belum sembuh.

“Semoga program baik ini terus membantu rakyatnya seperti saya.Setia setiap waktu bersama BPJS kesehatan, insya allah sehat,” pungkas Ali. (*/boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button