” Terkait dana bantuan PIP yang diduga tak kunjung ditepati dan dicairkan oleh Andika Redy Marantika, oknum guru sekaligus menjabat sebagai operator sekolah “
BONDOWOSO, BIDIKNASIONAL.com – Adalah nama orang berinisial K, seorang wali murid kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bendoarum 01, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan informasi adanya undangan mendadak, yang telah dibagikan oleh wali kelas, agar diketahui orang tua siswa lainnya di komunitas grup WhatsApp “Info Kelas Tiga”. Selasa, (22/2/2022).
Pemberitahuan itu dilakukan, ditengarai agar terjalin komunikasi yang baik serta tercipta suasana kondusif. Selepas viral, beredarnya kabar terkait dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), yang diduga tak kunjung ditepati dan dicairkan oleh Andika Redy Marantika, oknum guru sekaligus menjabat sebagai operator sekolah.
K menyebutkan, hari ini secara mendadak Pak Andika melalui wali kelasnya, telah mengirim undangan ke grup WhatsApp “Info Kelas Tiga” untuk berkumpul bersama di sekolah, nanti pada pukul 07.00 Wib.
“Tolong sampaikan ke wali murid kelas 3, kalau hari ini harap berkumpul di sekolah. Acara informasi PIP, pukul 07.00 Wib. Info dari Pak Andika.” Kutipnya, ketika membaca isi pesan WhatsApp.
Wali murid itu juga memprediksi, ketegangan yang dilakukan antara orang tua siswa dengan Andika Redy Marantika belum bakal berakhir. Hal ini terbukti, dengan tidak adanya satupun wali murid yang turut hadir dalam memenuhi undangan tersebut.
“Semua wali murid kelas 3 di SDN Bendoarum 01, tidak ada yang datang sama sekali mas. Takut dimarah-marahin, katanya. Biarin dah, salahnya dia sendiri. Sekarang sudah terjadi kehebohan, didengar dan ketahuan awak media malah disuruh ngumpul. Dari dulu kemana saja, kok cuma didiamkan.” Sindirnya.
Tidak hanya itu, ia melanjutkan, “Persoalan ini kan sudah nyampai tiga tahun, kenapa baru hari ini ingin diselesaikan. Kalau orang salah, kan pasti ketemu mas. Semua wali murid kompak, mereka ngomong sama saya kalau nggak mau hadir.” Tegas K.
Selain itu, menurut nya, kesopanan dalam menginformasikan sebuah undangan juga perlu dijaga seorang guru yang punya intelektual tinggi. Seharusnya, lanjut dia, dikasih edaran melalui surat undangan, bukan pemberitahuan melalui grup WhatsApp.
“Kok bisa mendadak seperti ini, pas PPKM lagi. Kenapa nggak dibicarakan waktu sekolah masih masuk. Sekarang suasana nya panas, sudah terbongkar awak media, baru ada rapat suruh ngumpul-ngumpul. Apalagi seperti saya ini, yang kerjanya serabutan. Jam 12 malam saya kerjanya di pasar. Pulang pagi ngantuk, pas jam 7 disuruh datang. Jadi, ya saya abaikan saja,” terangnya.
Lebih detail ia melanjutkan, “Saya kecewa dengan perlakuan nya. Orang nggak punya, mestinya perlu bantuan. Lha Ini dapat bantuan sedikit, malah dimakan orang lain yang bukan menjadi hak nya. Kepala sekolah harusnya paham, agar beliau tidak tersangkut pula,” imbuhnya.
Sementara, menurut keterangan Andika Redy Marantika ketika dikonfirmasi wartawan, dirinya menjelaskan jika undangan untuk wali murid kelas 3 yang sudah dibagikan melalui grup WhatsApp tersebut alasannya untuk progres pembuatan buku tabungan.
“Iya Pak, itu untuk informasi progres pembuatan buku tabungan. Maaf baru balas Pak, masih nyelawat ke Maesan.” Tutupnya singkat.
Pewarta: Agung Ch