JATIMMALANG

DINAS KESEHATAN SUKSES TURUNKAN ANGKA STUNTING KABUPATEN MALANG

Dra. Mursyidah, Apt, M.Kes Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

KAB.MALANG, BIDIKNASIONAL.com – Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Memenuhi target tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia.

Terlebih lagi, aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) kurang maksimal saat ini. Padahal, Posyandu adalah tonggak utama pemantau tumbuh kembang balita pada lingkup wilayah yang lebih kecil.

Seperti halnya, kondisi yang ada di wilayah Kabupaten Malang mengalami perubahan terkait angka stunting, setelah mengikuti pertemuan lintas sektor dalam peningkatan capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) menyongsong Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mursyidah, menyampaikan bahwa angka stunting di Kabupaten Malang, sudah cukup mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan, angka stunting untuk kabupaten, turun hingga 8 persen.

“Stunting kita sekarang turun jadi 8 persen. Sebelumnya, angka stunting kabupaten Malang, berada di angka 23 persen. Pencapaian ini, tentunya lebih rendah dari angka nasional,” kata Mursyidah, Senin (27/06).

Dirinya juga menjelaskan, bahwa penurunan angka stunting di Kabupaten Malang ini merupakan hasil dari kerja sama seluruh elemen yang ada.

“Dalam menangani stunting, kita tidak bisa sendirian. Kita bekerja sama dengan semua pihak, baik profesi, baik perguruan tinggi, lintas sektor, serta semua OPD yang membantu sesuai fungsinya masing-masing,” tukasnya.

Mursyidah menambahkan, dari kerja sama tersebut dapat dilakukan penyuluhan yang efektif ke tingkat desa.

“Karena pendataannya pada tingkat desa, maka kami harapkan datanya adalah benar. Sehingga, nantinya penanganan stunting akan teratasi dengan baik,” tambahnya.

Mursyidah juga menyampaikan, angka stunting bisa mencapai 0 persen, jika terdapat perubahan perilaku dari semua lini.

“Kalau 0 persen itu sulit, karena kita harus melakukan perubahan perilaku. Kita pernah melakukan penelitian, ternyata hasilnya bahwa stunting ini berasal dari perilaku keluarga,” terangnya.

Laporan: NN

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button