LABUHANBATUSUMUT

Wakil Bupati Labuhanbatu Hadiri Rembuk Stunting di Rantau Utara

LABUHANBATU, BIDIKNASIONAL.com – Demi mensukseskan penurunan angka stunting, Wakil Bupati Labuhanbatu Hj.Ellya Rosa Siregar,S.Pd, MM, turut hadir dalam agenda rembuk stunting di aula Kantor Camat Rantau Utara Senin 1 Agustus 2022.

Selain Wakil Bupati Labuhanbatu, rembuk stunting hari itu juga dihadiri para perwakilan Kepala OPD, Camat Rantau Utara Napsir Rambe ST, Kaban Bappeda Hobbol Z Rangkuti, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Labuhanbatu Friska E Simanjuntak, SKM, MKM, Ketua TP.PKK Kecamatan Rantau Utara Ratih, Bhabinsa Rantau Utara, Kasat Binmas Polres Labuhanbatu, Kapus Kota Rantauprapat, Tenaga Gizi, Ormas Karang Taruna,KNPI dan Tim TPPS Kabupaten Labuhanbatu.

Wakil Bupati selaku ketua TPPS menyebutkan stanting merupakan langkah penting yang harus dilakukan Kecamatan guna memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting di kecamatan.

Adapun hasil dari remuk stanting kecamatan yaitu menyepakati sasaran dari desa atau kelurahan prioritas penanganan stunting bahwa pemerintah desa atau kelurahan lokasi prioritas akan meningkatkan alokasi kebutuhan pendanaan program dan kegiatan terkait dengan pencatatan penurunan stunting dalam rancangan APBD Tahun 2022 dan 2023.

” Rencana ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Labuhanbatu mencapai angka 14% pada tahun 2024″ ucap Wabub.

Wabub Berharap rembuk setanting Kecamatan dapat memperkuat komitmen tim konvergensi stunting kecamatan dan kelurahan serta dapat meningkatkan kerjasama dengan segala potensi yang ada dalam masyarakat dengan tugas dan fungsinya baik melalui intervensi sensitif dan spesifik.

Selain itu saya berharap dengan adanya pertemuan ini dapat meningkatkan koordinasi kegiatan penurunan stunting di seluruh Kecamatan sesuai Peraturan Bupati nomor 11 tahun 2021, harap Wabub.

Kaban Bappeda Labuhanbatu Hobbol Z Rangkuti selaku Wakil Ketua Tim Penanganan Penurunan Stunting mengatakan kepada seluruh tenaga kesehatan dan bidan melakukan intervensi spesifik dan sensitif, seluruh tenaga Puskesmas dapat melakukan persiapan 1000 hari pertama kehidupan.

“Kita akan melihat bagaimana keaktifan bidan atau pemerintah pada 1000 hari pertama kehidupan, inilah salah satu intervensi spesifik yang harus kita lakukan,” ucap Hobbol.

Selain itu, pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil yang merupakan intervensi sensitif harus kita lakukan, berikan jaminan kesehatan pada ibu hamil, mereka harus tercatat dalam jaminan kesehatan, ini perlu kita data agar tidak ada satupun yang tertinggal dalam jaminan kesehatan inilah intervensi sensitif yang juga harus kita lakukan, ujar Hobbol.

Sementara Kepala Bidang Kesejahteraaan Masyarakat Friska E Simanjuntak menyampaikan bahwa Kabupaten Labuhanbatu pernah mendapat penghargaan keempat Kabupaten terbaik penurunan stunting Sumatera Utara, artinya Kabupaten Labuhanbatu berhasil dalam intervensi status stunting di daerah.

Dari itu saya yakin capaian di tahun 2024 dengan target 14% dapat kita capai dengan koordinasi yang cukup baik antara opd dan instansi terkait, ujar Friska.

Ditempat yang sama, Camat Rantau Utara, Napsir Rambe, ST, mengatakan, percepatan penurunan stunting sangatlah penting, karena dapat menghambat tumbuh kembang tubuh dan otak balita.

Dengan adanya Kelurahan yang masuk lokus stunting di Kecamatan Rantau Utara, saya berharap kita mampu berkordinasi dengan baik untuk menurunkan angka Stunting dilingkungan Pemerintah kecamatan kita ini, terangnya.

Laporan: M.SUKMA

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button