Kepala Desa Rangkah Warlheiyono (tengah) bersama tokoh-tokoh IBM, saat jumpa pers dengan rekan-rekan media, Pada Minggu (5/5/2024)/ Foto: Teddy Syah/ Bidiknasional.com
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Warlheiyono, Kepala Desa Rangkah Kidul, Kabupaten Sidoarjo sebut, desanya telah bekerjasama dengan BNN Kabupaten Sidoarjo selama 2 tahun, untuk menjalankan Program Agen Pemulihan.
Dimana program tersebut bertujuan untuk merehabilitasi warganya jika ada yang terlibat dalan penyalahgunaan Narkoba.
“Agen pemulihan, ini terdiri dari 10 orang tokoh masyarakat yang ada di Desa Rangkah, kami sejak tahun 2021 setidaknya sudah merahabilitasi, setidaknya 21 anak yang sudah terselesaikan, di tahun 2024 ini tidak ada yang ter-rehabilitasi lagi,” ucap Kepala Desa Rangkah.
Menurutnya, proses rehabilitasi ini dilakukan secara mendetail, tidak hanya satu atau dua hari saja di rehab, tetapi di proses hingga benar-benar pulih.
“Rehabilitasi tidak hanya satu atau dua hari saja, jika perlu kita lakukan sampai berbulan-bulan hingga tidak benar-benar pulih dan sehat kembali anak-anak yang terlibat itu,” Imbuhnya.
Warlheiyono juga menjamin, bahwa sepanjang tahun 2024 ini Desa Rangkah Kidul memasuki Zona Putih, dimana tidak ada lagi keterlibatan warganya dalam penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, wawancara terpisah dengan pihak BNN Kabupaten Sidoarjo, Yusuf Rizal selaku Penyuluh BNN mewakili, AKBP. Gatot Soegeng Kepala BNN Sidoarjo, menyebutkan, kalau dengan kepala desa telah memilih Interveksi Berbasis Masyarakat (IBM) sebanyak 10 orang.
“Tokoh-tokoh masyarakat kita namai IBM ini ada sebanyak 10 orang, mereka telah dipilih dan dibina oleh BNN untuk membantu mengobati para pecandu narkoba di Agen Pemulihan,” Ucap Yusuf.
Yusuf menambahkan, kesepuluh orang tokoh masyarakat yang dipilih tersebut dipilih dari latar belakang berbeda-beda, ada yang berasal dari tokoh agama dan tokoh yang berpengaruh di Desa Rangkah Kidul.
“Menurut saya sejauh ini efektif karna setiap orang kalau melihat BNN itu pasti takut, mangkanya kita bina IBM itu untuk merubah stigma pemikiran masyarakat, terhadap BNN menjadi lebih baik dan tidak merasa takut dan tertekan,” jelasnya.
Laporan: Ted
Editor: Budi Santoso