Khalisha Aulya Naila, Calon Putri Pendidikan NTB 2025 (Foto: ist)
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Khalisha Aulya Naila calon Putri Pendidikan NTB 2025 memiliki pandangan yang mendalam tentang pentingnya kesehatan mental pada remaja dan bahayanya pergaulan bebas yang di dorong oleh media sosial.
Tak sekadar mengejar eksistensi. Ada misi mulia yang dia bawa. salah satunya adalah menyoroti pentingnya kesehatan mental pada remaja dan bahayanya pergaulan bebas yang di dorong oleh media sosial.
Naila menuturkan, permasalahan tentang banyaknya anak-anak muda siswa-siswi sekolah yang kurang peduli terhadap kesehatan terutama kesehatan mental pada diri mereka, yang dimana kesehatan mental sendiri sangat mempengaruhi proses pembelajaran mereka.
“Untuk mengatasi masalah ini, saya sendiri melakukan pendekatan dengan sosialisasi ke sekolah bekerja sama dengan bapak ibu guru untuk sama sama memperhatikan kesehatan mental siswa siswi.” Katanya
Selain itu, anak pertama dari dua bersaudara ini juga memfokuskan upaya untuk mencegah dampak negatifnya. Ia memahami bahwa banyak bahaya pergaulan pebas yang didorong media sosial, diantarnya dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan mental remaja, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
“Oleh karena itu, melalui advokasi ini saya ingin meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan bahaya pergaulan bebas yang didorong oleh media sosial, serta mengambil langkah-langkah preventif, sehingga kita dapat membantu remaja untuk membangun kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.” Tuturnya.
Lebih lanjut, Naila juga mengaku ingin berkontribusi dan menjadi pendorong anak anak muda saat ini tentang pentingnya pendidikan untuk menjamin masa depan yang gemilang.
“Saya ingin membantu menyuarakan saudara saudara kita yang tidak dapat merasakan fasilitas pendidikan karena kurangnya finansial mereka.” Ungkapnya, Hari Rabu. 30/04/25.
Jika terpilih sebagai Putri Pendidikan Ia akan mengikuti program kerja yang sudah disusun oleh lembaga serta berkontribusi secara tulus dan ikhlas demi kemajuan dan kesetaraan pendidikan di indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat.
“Saya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan program-program edukatif, sosial, dan budaya yang berdampak positif bagi masyarakat, karena itu juga salah satu dari misi saya.” Tegasnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso
