
MADIUN, BIDIKNASIONAL.com – Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan system pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pendekatan proaktif terintegrasi, dengan melibatkan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Adanya program tersebut tentu dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta penyandang penyakit kronis, khususnya Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi.
“Pengendalian penyakit kronis pada Prolanis ini adalah sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan penyakit yang memerlukan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) selaku gatekeeper dalam pelayanan kesehatan,” kata Wahyu Dyah Puspitasari, selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, pada Selasa (20/5).
Ita menambahkan bahwa FKTP secara aktif akan mengoptimalkan kegiatan edukasi kepada peserta Prolanis, melakukan pemantauan kesehatan, skrining riwayat kesehatan serta pelayanan promotif preventif dalam upaya penguatan pelayanan primer, khususnya untuk pengendalian penyakit kronis. Tujuan dari Prolanis itu sendiri selain untuk mendorong kemandirian peserta JKN, meningkatkan tingkat kesehatan dan kepuasan peserta JKN, juga bertujuan untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan dalam jangka panjang.
Roby, salah satu dokter penanggungjawab di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun mendukung penuh adanya program tersebut dalam rangka mencapai kualitas hidup peserta JKN. Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa kegiatan dalam Prolanis yang secara rutin dilaknsanakan, dengan harapan peserta JKN yang juga tergabung dalam Prolanis dapat bertambah pengetahuannya seputar gaya hidup sehat, sehingga dapat membagikan Kembali pengetahuan tersbeut kepada lingkungan sekitarnya.
“Konsep dari aktivitas Prolanis itu adalah konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pemeriksaan penunjang seperti GDP, HbA1C, kimia darah dan tentu ada kegiatan edukasi dan senam Prolanis,” kata Roby.
Lebih lanjut Roby menjelaskan bahwa langkah optimalisasi Prolanis di Puskesmas Banjarejo tempat dirinya bertugas, dilakukan melalui kegiatan kelompok yang secara rutin dilakukan satu kali dalam setiap bulan. Pada pertemuan tersebut diberikan edukasi tentang gaya hidup sehat serta pengetahuan tentang pengendalian penyakit kronis.
“Harapannya ketika kita rutin memberikan edukasi tersebut, maka peserta Prolanis juga akan semakin aware terhadap kesehatannya masing-masing. Dengan begitu maka kualitas hidup yang optimal dapat tercapai,” tambahnya.
Puji Haryono, warga Kota Madiun yang juga peserta Prolanis Puskesmas Banjarejo menceritakan bahwa dirinya sudah tujuh tahun dirinya menderita penyakit Diabetes Melitus. Kondisi kadar gula yang sempat mencapai 400mg/dL kala itu membuat Puji diberikan surat rujukan ke dokter spesialis untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, saya disarankan untuk mengikuti Prolanis di FKTP. Dan ternyata setelah saya menjadi peserta Prolanis dan mengikuti kegiatannya secara rutin, perlahan kadar gula saya mulai stabil,” kata Puji.
Selain Puji, Alfiya yang juga merupakan peserta Prolanis Puskesmas Banjarejo menceritakan bahwa dirinya merasa lebih sehat dengan mengikuti kegiatan Prolanis. Selain mengikuti pemeriksaan rutin, Alfiya juga mengikuti kegitan senam dan edukasi secara rutin setiap bulannya.
“Yang jelas saya dapat memantau kondisi kesehatan saya setiap bulan. Jadi bisa jaga-jaga kalau missal kondisi kesehatan saya sudah mulai tidak normal. Melalui Prolanis kita memiliki grup yang tentu dapat digunakan sebagai tempat sharing antara yang satu dengan yang lain,” ungkap Alfiya.
Pengetahuan seputar kesehatan maupun gaya hidup sehat memang sangat penting diberikan guna menambah kepedulian masyarakat terhadap kondisi kesehatan masing-masing. Dengan mengatur pola makan dan berolahraga secara rutin, menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya kualitas hidup yang baik.
Laporan: rn/tk/red
Editor: Budi Santoso