
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Merpati dikenal sebagai bagian dari budaya Kota Surabaya. Hingga kini masih banyak dijumpai warga Kota Surabaya yang memelihara merpati. Bahkan merpati tidak hanya dipelihara namun dibentuk menjadi merpati balap yang harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu tingkat burung Merpati balap terbaik di kawasan Donorejo atau biasa dikenal sebagai Doroan Kapasari di Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, karena terkenal melahirkan burung merpati balap terbaik di tingkat Jawa Timur.
Terpantau awak media, cara pemeliharaan yang dilakukan para penghobi merpati balap ini sangat telaten seperti melatih burung merpatinya menjadi tercepat. Banyaknya para pecinta merpati menyaksikan, bahkan tidak sedikit orang luar kota datang membeli merpati itu dengan harga cukup tinggi.
“Hampir setiap sore para penghobi merpati balap ini berkumpul untuk melatih merpatinya, dan salah satunya dengan mencoba untuk mengetahui kecepatan merpati yang dimilikinya,” ujar Opik selaku Ketua Paguyupan Pecinta Merpati Balap Kapasari, saat ditemui pada Minggu (8/6/2025) sore.
Dengan melakukan percobaan terbang jarak jauh bisa mengetahui kemampuan yang dimiliki merpati balap tersebut, tak jarang keturuan dari merpati tersebut menjadi rebutan, bahkan para penghobi tersebut membeli keturunanya ketika masih bentuk telur. Sehingga tidak hanya menyalurkan hobi, namun mereka dapat menghasilkan uang dari kegemarannya tersebut.
“Memang tidak ada bandrol resmi harga merpati balap, tergantung dari kualitas merpati balap tersebut,” imbuhnya.
Opik juga menjelaskan jika pihaknya belum menggelar lomba secara resmi, karena saat ini pihaknya masih fokus mengembangbiakan merpati balap yang nantinya dapat dijual, dengan harapan semakin banyak merpati balap handal yang dilahirkan dari Kapasari.
Sementara, Kancil selaku pelatih merpati mengatakan dirinya tiap hari dengan telaten merawat bahkan membuat jamu buat merpatinya, agar menghasilkan merpati terbaik untuk dijual dengan harga tertinggi.
“Ya harus telaten mas, gak sembarangan merawat. Jadi merpati biasa sama merpati andalan kita sendiri kan. Ketika ada peminat dan cocok harga baru kita tes terbang jarak jauh,” kata kancil selaku penjual merpati, yang tergabung pada Paguyuban Pedagang Merpati Kapasari.
Sedangkan, Arip selaku pedagang merpati di Kapasari tidak kala bersaing dengan merpati andalannya. Yang siap di jual dengan harga tinggi. “Prosesnya lama mas, harus telaten dan merawat dengan baik,” tambah Arip.
Bukan hanya satu dan dua pegupon (rumah burung dara-red) saja, melainkan ada belasan pegupon yang teratata rapi, dan setiap pegupon mempunyai juga pelatih merpati balap.
Selain itu, antisipasi adanya perjudian, pihak Paguyuban Pedagang Merpati Kapasari, memasang imbauan agar tidak berjudi. Sebab yang datang di lokasi tidak hanya pemilik merpati balap saja, melainkan masyarakat yang ingin melihat ketangkasan merpati balap tersebut.
Adanya tempat jual beli merpati balap ini, tidak hanya meningkatkan penghasilan para penghobi, namun juga menjadi berkah warga sekitar, sebab warga khususnya pemuda sekitar mendapat penghasilan dari merawat merpati balap, serta tidak sedikit dari warga yang memilih berjualan makanan dan minuman untuk menambah penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga.
“Alhamdulillah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami bertambah dengan istri berjualan jajanan buatan sendiri di lokasi jual beli merpati,” ujar Kamat, seorang tukang becak Donorejo.
Dihubungi terpisah, Kepala Stasiun Depo Sidotopo Wetan, Aang meminta agar para Pedagang Merpati Kapasari menjaga lingkungan sekitar, termasuk kebersihan dari kekumuhan.
“Ya selama tidak menggangu perjalanan kereta kita tidak mempermasalahkan. Yang terpenting sama-sama saling menjaga lingkungan di sekitar rel. Kebersihannya dijaga, agar tidak membuang sampah di sekitar lokasi,” ujarnya, saat ditemui pada Minggu lalu di ruang kerjanya.
Laporan: Abd Rosi
Editor: Budi Santoso