IWAPI Lakukan Ekonomi Digital Bagi Perempuan di Era Industri 4.0
SURABAYA, JATIM, BN-Salah satu prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah ‘no one left behind’. Artinya, pelaksanaan pembangunan harus memberi manfaat untuk semua serta melibatkan semua kepentingan termasuk kaum perempuan. Jangan ada satupun yang tertinggal. Agar tujuan tersebut bisa dicapai, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk ikut mendorong lahirnya perempuan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing terutama di era industri 4.0 dengan menyisir semua elemen dan daerah agar tidak ada yang tertinggal.
“Harapan kita semua sebagai sebuah bangsa, yang menjadi target dunia ‘no one left behind’ betul-betul perempuan semuanya akan tersisir, terangkat harkat dan martabatnya. Ada yang bisa mandiri secara ekonomi lalu kemudian dia juga memandirikan orang lain. Tidak sekedar dirinya yang mandiri tapi dia juga membuka peluang bekerja bagi yang lain. Kami harap IWAPI menjadi garda terdepan dalam mewujudkan ini,” kata Khofifah saat menghadiri Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IWAPI XXIX di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (10/9).
Khofifah juga meminta IWAPI untuk mengajak perempuan-perempuan Indonesia untuk bangkit, mandiri, sejahtera dan bermartabat supaya tidak ada satupun perempuan Indonesia yang tertinggal dalam meraih kesejahteraan dan kemajuan.
Menurutnya, posisi IWAPI sebagai organisasi para pengusaha perempuan Indonesia sangat strategis terutama di era industri 4.0. Dirinya juga menyambut baik rencana IWAPI yang akan membuat marketplace sendiri. Hal tersebut berseiring dengan upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mewujudkan penjangkauan layanan ekonomi yang makin mudah, makin murah dan makin cepat.
“Apakah DPP IWAPI akan memulai marketplace induknya di Jakarta kemudian cabang keduanya ada di Jatim karena kita punya peluang besar. Apalagi Kementerian Perindustrian menjadikan Jatim sebagai provinsi pilot project Making Indonesia 4.0. Insya Allah dalam waktu dekat KEK Singhasari di Malang akan segera diresmikan yang di dalamnya ada cluster digital IT,” jelasnya.
Ingatkan Pesan Bung Karno
Dalam kesempatan ini, Khofifah mengingatkan kembali pesan Bung Karno pada HUT Kemerdekaan RI tahun 1963 tentang pentingnya menyiapkan investasi keterampilan manusia (human skill investment), investasi material (material investment), dan investasi mental (mental investment) dalam proses pembangunan Indonesia.
Menurutnya, human skill investment ini bisa dilakukan IWAPI dengan menyiapkan perangkat organisasinya sampai dengan tingkat kecamatan sementara saat yang sama juga sudah go international. Sehingga pendidikan vokasi dan ketrampilan lainnya dapat disinergikan. Kemudian dalam material investment, Khofifah mengajak IWAPI ikut menarik para investor dan mendorong investasi sebanyak-banyaknya baik dari dalam dan luar negeri.
“Jadi human skill, material dan mental investment ini harus menjadi catatan dalam Rakernas IWAPI kali ini. Pesan Bung Karno tersebut saat ini masih sangat relevan apalagi pada tahun 2016 lalu Presiden Jokowi menyampaikan program pemerintah Indonesia mewujudkan Making Indonesia 4.0,” katanya.
Selain ketiga pesan tadi, Khofifah juga menyampaikan pesan Bung Karno dalam Pidato Trisakti-nya pada HUT Kemerdekaan RI tahun 1964 yang isinya adalah berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya.
“Kita panggil memori kita sebagai warga bangsa karena kita mendapat mandat mengisi kemerdekaan RI. Saat ini PR kita sebagai sebuah bangsa adalah pertama persatuan, kedua persatuan dan ketiga persatuan. Bagaimana menyatukan berbagai perbedaan dalam kerangka persatuan Indonesia. Pengusaga wanita dari Aceh sampai Papua ketemu di IWAPI. Kita semua dipersatukan bukan karena agama, bukan karena budaya, juga bukan karena status sosial. Kita dipersatukan oleh Indonesia,” katanya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM RI A.A Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir orang. Untuk itu ia mengajak IWAPI untuk ikut membantu mewujudkan program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Banyak program pemerintah terutama di Kementerian Koperasi UKM yang bisa dimanfaatkan oleh IWAPI, seperti sertifikasi hak cipta. Kemudian ada juga program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang sudah banyak dimanfaatkan di seluruh Indonesia salah satunya di Kab. Boyolali,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IWAPI, Nita Yudi mengatakan tahun ini IWAPI berencana akan membuat marketplace. Hal ini menjadi peluang apalagi jumlah anggota IWAPI lebih dari 30 ribu orang pengusaha. Selain itu dalam kesempatan ini dirinya juga menyampaikan kesiapan IWAPI menjadi mitra strategis dari pemerintah.
Tema Rakernas IWAPI XXIX adalah ‘IWAPI ke-44 Tahun Memberdayakan Perempuan UMKM 4.0 Untuk Berdaya Saing, Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berkeadilan dan Berkelanjutan’. Rakernas ini diikuti sekitar 1.538 orang anggota IWAPI dari 33 provinsi di Indonesia.
Dalam kesempatan ini diserahkan pula penghargaan bagi pemenang DPD IWAPI Teladan tingkat nasional. Dimana juara 1 diraih DPD IWAPI Provinsi Kalimantan Selatan, Juara 2 diraih DPD IWAPI Provinsi Sulawesi Selatan, Juara 3 diraih DPD IWAPI Provinsi D.I Yogyakarta. Sementara penghargaan juga diberikan kepada perempuan pengusaha berprestasi tingkat nasional tahun 2019-2020. (dji)