JATIM

Home Industri Gula Merah Desa Rejoagung Berkembang Pesat

BANYUWANGI, JATIM, BN – Desa Rejoagung Kecamatan Rogojampi Kabupa-ten Banyuwangi  bangga dengan masya-rakatnya yang kreatif memproduksi gula merah atau gula jawa yang sudah dikenal masyarakat Banyuwangi turun temurun.

Kusnatun Sulasiatin Kepala Desa Rejoagung melalui Sigit Catur Waluyo sekertaris desa (sekdes) kepada wartawan Bidik Nasional mengatakan, “masyarakat di sini banyak pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah-red) pengolahan gula merah atau gula jawa,” terang  Sigit Catur Waluyo.

Menurut Sigit Catur Waluyo, di Desa Rejoso ada dua dusun yang menjalankan usaha pembuatan gula merah. “Dusun Sumber-agung dan Sumbergroto adalah dua dusun penghasil gula merah terbesar di desa kami. Mayoritas masyarakat dua dusun tersebut pekerjaannya sebagai penderes pohon kelapa untuk bahan dasarnya membuat gula merah / gula jawa. Pekerjaan itu sudah dilakukan turun-temurun dari nenek moyangnya dulu dan sampai sekarang,” jelasnya.

“Seperti Pak Waras, Kasiri dan Rebi, mereka ini adalah penghasil gula merah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Cara kerja mereka adalah bagi hasil dari pemilik kebun kelapa itu sudah menjadi tradisi dari dulu,” lanjutnya.

Sigit Catur Waluyo menjelaskan, ada dua sistem bagi hasil antara pemilik pohon kelapa dengan penderes yaitu : Kalau dibagi niranya / legienya, penderesnya 3 hari, yang memiliki pohon kelapanya 2 hari. Kalau dibagi ons, setiap 11 pohon kelapa mendapatkan 1 kg gula merah, itu sudah bersih tidak lagi merebus nira / legienya.

“Sistem itu sudah menjadi kesepakatan antara pemilik pohon kelapa dengan penderes sudah berjalan bertahun-tahun. Pendapatan penderes per – hari rata rata 15 – 20 kg gula merah jawa,”terangnya.

Pemerintah Desa Rejoagung, menurut Sigit Catur Waluyo telah memberikan bantuan melalui program UMKM untuk meningkat-kan home industri kecil menengah berupa barang yaitu, wajan plus sotil alat untuk merebus nira / legienya.

“Bantuan itu diberikan kepada  pengolahan gula merah jawa setiap tahunnya membagi-kan 15 wajan plus sotiel yang bersumber dari ADD (Anggaran Dana Desa). Desa memberikan bantuan kepada pende-res tersebut agar usahanya lebih meningkatkan kualitas gulanya dan meningkatkan kesejah-teraan dusun tersebut,” terang Sigit Catur Waluyo.

Masalah pemasarannya tidak mengalami kesulitan karena sudah ada pengepulnya. Dan pengepul gula merah jawa itu sendiri siap membantu apabila penderes kekura-ngan modal untuk meningkatkan produksi gula merah jawa.

Desa Rejoagung  Tahun 2018 , menurut Sigit Catur Waluyo akan mengadakan festival gula merah jawa untuk memperingati dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 22 Desa Desa Rejoagung, Tanggal 15 September 2018.

“Semoga HUT ke 22 Desa Rejoagung lebih meningkatkan pengembangan SDM UMKM masyarakat untuk mencapai kesejahteraan home industri  dan modal home industri selain pengolahan gula Merah Jawa semo-ga dapat perkembang karena masyarakat nya sangat kreatif,” harapnya.

“Diadakan festival gula merah jawa, desa mendorong masyarakat lebih kerja keras untuk bersaing di pasar bebas menjadi aikon gula merah Jawa Desa Rejoagung kedepannya,” pungkas Sigit Catur Waluyo. (Jojo)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button