Bentrok Massa Deklarasi Tak Terhindarkan
SURABAYA, JATIM, BN – Suasana Kota Surabaya dihari Minggu pagi Tanggal 26 Agustus 2018 di Jl. Pahlawan sampai di depan Kantor DPRD Tingkat 1 Provinsi Jawa Timur nampak tidak kondusif.
Berkumpulnya massa di depan kantor Gubernur Jawa Timur, yang mengatas namakan Komunitas Penjaga NKRI telah berkumpul sejak pukul 06.00 WIB.
Orasi dari beberapa orator menyampaikan sikap tegas mereka atas apa yang akan di laksanakan pada hari ini, Deklarasi ganti presiden di Kota Pahlawan yang berpusat di Tugu Pahlawan wajib di bubarkan.
Padahal disekitar tempat tersebut ada massa yang mengatas namakan #2019gantipresiden telah berkumpul di muka Kantor DPRD provinsi Jawa Timur sejak pukul 06.30 WIB.
Massa Baku Pukul Dan Saling Lempar
Awal terjadi bentrokan di Jl. Indrapura, ketika massa pengawal NKRI menyeruak masuk, mendatangi mereka massa #2019gantipresiden. Ditengah-tengah keru-munan massa kedua belah pihak saling meyakini bahwa semua kubu mengklaim benar.
Akhirnya terjadi aksi baku hantam yang tidak bisa di hindarkan, bermula saat massa pendukung NKRI menyatakan bahwa aksi deklarasi tersebut tanpa izin.
“Segera bubar, jangan bikin tidak kondusif Kota Surabaya dengan aksi kalian yang ngawur,” tegas jubirnya.
Aksi saling balas, hingga saling melempar botol dari kedua belah pihak tidak terhindarkan.
Dari kubu #2019gantipresiden sendiri melalui paparan oratorpun menegaskan, ini adalah menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak azasi manusia. Dalam agama Islam sendiripun menjamin.
“Tolong lindungi massa kami juga aparat keamanan, jangan kami merasa di diskriminasi,” kata jubirnya.
“Tuntutan kami adalah pemerintahan yang sekarang harus di ganti, Pemerintahan dzolim, kami siap mengawal dan menunggu sampai 2019,” tambahnya.
Aparat Keamanan Bertindak Tegas
Dipimpin langsung oleh Kapolresatebes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H, kedua massa yang telah berkum-pul, dihimbau untuk segera membubarkan diri.
Kebanyakan massa merupakan masyarakat Surabaya,” mari bersama sama menjaga Kota Surabaya tercinta, segera bubarkan diri agar masyarakat kembali bisa mengguna-kan jalan raya,” tegasnya di tengah-tengah kerumunan massa.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan aparat keamanan atau kepolisian sangat terpaksa membubarkan massa aksi damai #2019gantipresiden.
“Kami melakukannya demi menjaga keamanan sekaligus mengantisipasi adanya tindakan coas,” terangnya saat dihubungi bidiknasional.com.
Sekitar pukul 10.12 wib, kedua belah massa nampak membubarkan diri. Seluruh aparat keamanan terus menjaga dan mengarahkan baik massa maupun warga yg menyaksikan agar segera kembali ke rumah masing-masing. (boody)