JATIM

Evaluasi Kinerja BKKBN Tentang Program KKBPK

In action : dari kiri : Dra. Lucy Kurniasari, penari remo dan Ronald Stefen Rigo beserta staff

SURABAYA, JATIM, BN – Jumlah penduduk yang besar di yakini dapat menjadi penghalang bagi peningkatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Daerah dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit tentu akan dapat meningkatkan kualitas dari SDM dengan baik pula, atau dapat lebih fokus kepada pembangunan manusianya sendiri.

Jika jumlah penduduk tidak dikendalikan maka akan dapat menjadi bencana yang berimplikasi pada penyediaan kebutuhan dasar penduduk, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan, pangan, lapangan kerja dan lain sebagainya dan barangkali kita akan semakin jauh tertinggal dari provinsi lain untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan bersaing tinggi.

Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Jember Ronald Stefen Rigo, SE. MM, mengurai keterangannya pada rincian point penting di atas saat melakukan kegiatan Sosialisasi Advokasi Dan Pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bersama Mitra Kerja yang di wakili oleh anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Lucy Kurniasari dari Partai Demokrat wilayah kerja Surabaya-Sidoarjo.

Bertempat di  RW 03 Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo Surabaya, Ronald menambahkan pentingnya mayarakat untuk mendukung program pemerintah melalui program Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Timur.

“Saat sesi tanya jawab di buka, kami masih nenemukan beberapa dari mereka (masyarakat) yang belum memahami apa arti penting dari keluarga berencana itu sendiri,” kata Ronald saat di konfirmasi wartawan (15/03/2019).

“Kami tidak melarang kelahiran, tugas BKKBN bukan membatasi kelahiran. Melainkan lebih kepada mengatur kelahiran penduduk;” imbuhnya.

Selaku mitra kerja dari BKKBN, Anggota Komisi IX DPR RI Dra. Lucy Kurniasari dalam kesempatan yang sama menyatakan memiliki 3 fungsi utama, yaitu sebagai lembaga pembuat Undang-Undang, pengawas kinerja pemerintah dan budgeting anggaran negara.

Kewajiban mengawal anggaran yang di syahkan oleh komisi IX, serta selaku kontrol pada saat dinas melakukan sosialisasi jangka panjang, Lucy Kurniasari akan selalu mengevaluasi kinerja BKKBN sampai tahapan maksimal sesuai target pemerintah pusat.

Perempuan asli kelahiran Surabaya yang mana tahun ini maju sebagai Caleg di dapi Jatim 1 (Surabaya – Sidoarjo) dari partai demokrat mengaku sudah menjadi kewajibannya untuk selalu bersama melakukan sosialisi guna meraih tujuan keluarga Indonesia maju dan terus memberikan edukasi perihal dua anak cukup untuk masyarakat Jatim.

Salah satu warga bernama Joko (33) saat di temui BN selesai acara mengatakan, ketakutan melakukan KB MOP atau Vasektomi.

“Saya tidak memahami KB untuk laki-laki itu berbahaya atau tidak, ternyata setelah saya bertanya, keunggulan KB untuk kaum pria ini tidak mempengaruhi gairah seksual,” ungkapnya.

Ia menyimpulkan ternyata KB vasektomi hanya membutuhkan prosedur operasi ringan dan dapat dilakukan kapan saja serta biayanya lebih murah dari pada sterilisasi wanita. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button