Mengintip Nuansa Religius dan Suasana Kekeluargaan di Lapas Kelas II Banyuwangi
BANYUWANGI, JATIM, BN-Suasana religius ala pondok pesantren terlihat sangat kental ketika seseorang menginjakkan kaki di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Banyuwangi.
Kalapas Banyuwangi Ketut Akbar Akhjar mengatakan, petugas di Lapas Kelas II ini selalu melakukan pembinaan kerohanian untuk warga binaannya. Salah satunya dengan mengharuskan warga muslim untuk melaksanakan Shalat Dhuha berjamaah setiap harinya.
Ketua LSM KOBRA DPC Banyuwangi mengatakan, pembinaan seperti itu diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan dan juga dimaksudkan untuk menanamkan rasa syukur dan menambah keimanan dan ketaqwaan sebagai seorang umat muslim. Di samping itu warga binaan ikut juga mengaji dan tiap hari menjalankan sholat lima waktu untuk menambah ketebalan dan ketaqwaan iman kepada Allah SWT.
“Dengan kegiatan ini diharapkan warga binaan dapat mengontrol perbuatannya dan berubah menjadi lebih baik. Selain itu, dengan kegiatan ini pula kami berharap nantinya perilaku WBP baik tahanan maupun narapidana yang awalnya keras dan tidak terkontrol dapat berubah menjadi lebih baik dan disaat nanti keluar dari Lapas Banyuwangi tidak lagi melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” kata Akbar.
Kalapas Akbar menyampaikan, untuk Takmir Masjid At Taqwa, Abdul Wahid, yang selalu memberikan siraman rohani bagi warga binaan umat muslim di Lapas Banyuwangi.
“Takmir masjid selalu juga memberi kegiatan lain dalam bentuk musik Hadrah. Sedangkan warga binaan yang beragama Kristen, Hindu dan Budha juga diberikan siraman rohani oleh para rohaniawan, ” katanya.
Ketua LSM Kobra Banyuwangi Daud Djoni WD menyampaikan mendukung dan memberikan apresiasi kegiatan kerohanian di Lapas Banyuwangi. Menurutnya kegiatan kerohanian untuk warga binaan dapat menambah ketebalan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, sehingga nantinya warga binaan setelah keluar dari Lapas Banyuwangi dapat ilmu yang bermaafaat mulai dari kerajinan, melukis, bermain musik hadrah dan musik lainnya dapat dikembangkan dilingkungannya sehingga hasil karya warga binaan bermanfaat untuk dirinya dan keluarganya. Apalagi Lapas Banyuwangi menerapkan rasa kekeluargaan. Harapan kami untuk Lapas Banyuwangi bisa menjadi percontohan Lapas di Jatim bahkan nasional. (TIM BN BWI)