PERPAMSI NTT Kunker Di Belu Untuk Kelola Air Kehidupan
ATAMBUA, NTT, BN-Untuk mengantisipasi krisis air di wilayah Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan kunker di Ibu Kota Kabupaten Belu Atambua dalam rangka mengikuti pembukaan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dengan tema ” Membangun Kesadaran Bersama Kelola Air Kelola Kehidupan” bertempat di Hotel Matahari Atambua dan dibuka secara resmi oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, Sabtu,(12/10/2019) siang.
Wakil Ketua Umum Perpamsi NTT, Benny Adrianto dalam sambutannya menegaskan bahwa masalah air merupakan persoalan yang serius. Oleh karena itu pentingnya kerja sama antar sesama, khususnya pengelola air minum (PDAM) untuk membangun kesadaran bersama dalam kelola air, kolola kehidupan.
“Kerja sama adalah bagian dari program Perpamsi sehingga menjadikan solidaritas dan kebersamaan sebagai kekuatan. Dengan upaya tersebut, kinerja Perpamsi di tingkat daerah dan nasional bisa menyatu,” tandasnya.
Sementara, Bupati Belu,Willybrodus Lay, SH dalam sambutannya mengatakan, tidak ada air tidak ada kehidupan. Karena itu, pemerintah memandang pelayanan air sebagai urusan wajib dasar kepada masyarakat.
“Air sebagai kebutuhan dasar rakyat, secara nasional pada tahun 2019 ini targetnya 100 % akses air minum bagi masyarakat, sehingga membutuhkan kerja keras, kerja bersama, kerja cerdas-inovatif, kerja tuntas, dalam membangun berbagai infrastruktur air minum di wilayah Kabupaten Belu ini, karena air adalah sumber kehidupan manusia harus menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Atambua,” komitnya.
Willybrodus Lay, SH juga memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus yang sudah melakukan Rakerda se-Provinsi NTT. Kesadaran bersama akan hal ini perlu di bangun dan dipupuk, agar pelayanan semakin optimal kepada masyarakat, disitulah kita kelola kehidupan.
”Terima kasih banyak atas kepercayaan dan penunjukkan PDAM Kabupaten Belu menjadi tuan rumah Rakerda Perpamsi NTT. Ditengah musim kemarau, kita melakukan Rakerda di Belu, sudah pasti kita menemui kekurangan air di mana – mana. Kabupaten Belu mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih dan air minum. Dalam kondisi demikian, saat ini PDAM Kabupaten Belu mengelolah tujuh sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yakni Spam Lahurus, Wematan Tirta, Haekrit, Weutu, Wekiar, Motabenar dan Weoe. Karena kekurangan kapasitas produksi air maka PDAM Belu hanya bisa melayani 3.016 pelanggan dari 5.846 pelanggannya. Kendati demikian, kita terus berupaya dan mendorong pembangunan beberapa Spam baru untuk bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Atambua dan sekitarnya,” ujarnya.
Lay juga berharap dengan kehadiran Direktur dan semua pimpinan Balai, dan pengurus Perpamsi menjadi energi baru dan dukungan yang luar biasa bagi pihaknya agar pada tahun-tahun selanjutnya PDAM Kabupaten Belu semakin baik.
“Rakerda se-Provinsi NTT adalah moment strategis. Saya harap Rakerda ini akan melahirkan sejumlah kesepakatan dan program-program starategis di tahun 2019,” harapnya.
Rakerda Perpamsi NTT ini dihadiri juga oleh Direktur Eksekutif Perpamsi, Ketua Perpamsi NTT, Konsultan Akuntan Pajak, Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Belu, Para Direktur PDAM se-Provinsi NTT, Perumda Air Minum dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) se-NTT. (anis ikun).