JATIM

Lewat JKN Mari Bersedekah

Oleh : Lilik Fadilah Ketua Muslimat NU Surabaya Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS

SURABAYA, JATIM, BN-Bicara bersedekah dalam konsep islam adalah uang yang kita keluarkan dapat dipergunakan oleh orang lain yang membutuhkan. Contoh seperti biaya Rumah Sakit yang dapat dikatakan mahal.

Bayangkan jika sekarang ini tidak ada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bisa jadi untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah akan kerepotan tentunya. Munculnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan salah satu jalur untuk kita menolong pembiayaan saudara kita yang sakit.

Saya Lilik Fadilah (56) Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Surabaya. Memiliki anggota kurang lebih 30 ribu orang. Agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita dapatkan dari orang lain, modalnya harus ikhlas. Karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita. Orientasi hidup untuk menjadi yang terbaik bukan dinilai dari ukuran manusia. Namun allah lah yang akan mengukur itu semua.

Disamping saya sebagai ketua muslimat saya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) atau yang dulunya disebut Pegawai Negeri Sipil ( PNS). Sejak jamannya askes, saya sudah menjadi peserta sampai saat ini berubah menjadi BPJS Kesehatan. Sebagai peserta, saya dan keluargapun pernah sakit.

Saya pernah dirawat di RS dr Soetomo, pernah di rawat di RSI Jemursari. Anak saya, dan keluarga saya semuanya pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang saya miliki.

Saat sakit, saya sebagai peserta JKN-KIS tidak pernah mengalami perbedaan pelayanan.Obatnya, ruangannya, pelayanannya, penanganan medisnya dan semuanya yg berkaitan dengan rawat jalan maupun rawat inap, alhamdulilah KIS sangat membantu membayarkan semua tagihan.

Seorang manusia harus menyadari jika kita adakah mahluk sosial yang saling membutuhkan. Kembali kepada perilaku proposial manusia dididik untuk mematuhi berbagai peraturan dan norma dalam menjalani kehidupan.
Salah satu ajaran ibu Khofifah (sekarang gubernur jatim) sebagai Ketua Pusat NU, saya diajarkan untuk selalu menolong orang lain.

Konsep urunan dalam BPJS kesehatan membuat saya semakin sadar. Meski kartu KIS saya dan keluarga tidak dipergunakan dan iuran tetap jalan terus, saya merasa disinilah tempat bersedekah. Membantu saudara kita yang sekarang sakit dan sangat membutuhkan biaya perawatan & pengobatan. Mari berbagi, yang sehat menolong yang sakit. Ikhlas adalah kunci utama, secara tidak sengaja kita mendukung program pemerintah serta allah tak akan menutup mata. Membantu menjadi manfaat untuk sesama adalah pahala.

Sebagai penutup, harapan saya bagi anggota Muslimat NU pada khususnya saya mengajak, mari kita bergabung menjadi peserta JKN – KIS. Islam sangat mementingkan umatnya untuk senantiasa tolong menolong bagi umat manusia, tak peduli apa suku,ras dan agamanya. Insan yang manfaat adalah yang mau saling tolong menolong untuk sesama. (*)

Related Articles

Back to top button