JATIM

Angin Puting Beliung Disertai Hujan Deras Terjang SMPN 1 Cluring 

BANYUWANGI, JATIM, BN-Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang SMPN 1 Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Rabu (12/12/2019) sore.

Terjangan angin puting beliung disertai hujan tersebut mengakibatkan atap 4 ruang lab komputer mengalami kerusakan dan air hujan mengenai 150 komputer lebih.

“Ini fenomenal alam yang tidak bisa diprediksi dengan pasti, bukan masalah atap genteng sekolah melainkan dampak angin puting beliung yang kuat menerjang bagian atap genteng bergeser dan terbuka terus air masuk ke ruang lab komputer,” kata Sudirman Kepala SMPN 1 Cluring

Pihak sekolah, menurut Sudirman belum bisa menghitung kerugian akibat terjangan angin puting beliung itu

“Maaf kalau soal kerugian materi terkait kerusakan komputer, saya belum bisa memprediksi berapa yang rusak dan berapa yang masih bisa diperbaiki,” tuturnya.

Sementara, Wahyudi teknisi lab komputer mengatakan ia melihat kejadian angin puting beliung yang menerjang SMPN 1 Cluring

“Saya yang pertama kali menyaksikan kejadian puting beliung menerjang atap gedung lantai dua, gedung tersebut merupakan sentral lab komputer. Waktu itu anak anak sudah pulang dan tinggal beberapa bapak/ ibu guru yang masih menunggu hujan redah,” tuturnya.

“Saya tahu persis kejadian 4 ruang lab komputer kebanjiran dampak angin puting beliung,” uangkapnya.

Menurut Wahyudi saat terjadi terjangan angin puting beliung sempat ia rekam dan kejadiannya sangat cepat.

“Waktu jatuhnya plafon depan kantor Kepsek saya tahu dan saya rekam video saat itu, waktu itu kejadianya sangat cepat kami tidak sempat melakukan penyelamatan komputer dan waktu itu yang mengontrol lab komputer saya,” pungkasnya.

Terkait banyaknya komputer yang terkena air, Mardi teknisi lab komputer berharap komputer yang terkena air bisa diperbaiki.

“Kami bersama dengan Pak Wahyudi dan Mas Adi menjemur komputer di halaman lapangan basket depan kantor agar air yang masuk dalam book computer segera menguap. Kurang lebih 1 jam komputer yang kita jemur, kita pindahkan lagi ke tempat yang teduh, tenggang seperempat jam komputer tadi kita jemur lagi agar air yang menempel di dalam benar benar tidak ada lagi. Harapan kami komputer tersebut bisa dipakai lagi,” terangnya.

Sementara Adi teknisi pembantu lab komputer berusaha keras melakukan penyelamatan komputer yang kena air agar bisa diselamatkan.

“Kami berusaha melakukan penyelamatan komputer. InsyaAllah bisa digunakan lagi. Kalau ngomong berapa jumlah komputer yang rusak atau yang masih bisa digunakan lagi, saya tidak berani ngomong, karena untuk mengeringkan air di komputer butuh waktu yang cukup lama,” pungkasnya. (Jojo BN)

Related Articles

Back to top button