JATIM

PDAM Surabaya Mendengar

Acara PDAM MENDENGAR yang digelar disalah satu hotel berbintang di Surabaya, Senin 13 Januari 2020

SURABAYA, JATIM, BN-Berawal dari obrolan dalam sebuah Group WhatsApp yang bernama Surabaya Oh Surabaya (SOS), ibarat kata berkomunikasi tanpa bertatap muka. Ekspresi, emosi serta imajinasi hanya melalui jari yang menari sehingga menginspirasi admin group untuk mengajak subyek, predikat dan obyek bertemu membahas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya yang selalu hangat dibicarakan.

“Niat untuk membuat suatu acara yang dikemas dalam dialog interaktif, pertamanya hanya muncul dari sebuah group WA dan sayalah admin group tunggal yang mana inspirasi anggota group begitu bergairah membangun kota ini khususnya PDAM Surabaya. Ketika kita bicarakan saran, usul, kritik dan support bak air yang terus mengalir, ” ucap Abdul Hakim President SOS dalam mengawali sambutannya pada acara PDAM MENDENGAR yang digelar disalah satu hotel berbintang di Surabaya, Senin 13 januari 2020.

Penting sebagai informasi, anggota group WA SOS terdiri dari pakar ilmu dan tehnologi, Anggota DPRD Kota Surabaya, Ahli Managerial, Komunitas Pemerhati dan aktifis lingkungan, jurnalis serta masih banyak lagi anggota group dari kaum intelektual dan para akademisi.

Kemudian dilanjutkan oleh Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno sebagai pembuka menjabarkan kinerja PDAM selama dirinya menjabat, target kerja ke depan, Visi & misi, capaian, hingga keinginan pribadinya dalam rangka merealisasikan cita-cita anak bangsa khususnya Kota Surabaya, apa yang bisa ia berikan ketika sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur utama.

“Dalam hal ini, kami sebagai perusahaan milik negara, akan selalu patuh dan taat terhadap Pemerintah Kota Surabaya selaku pemilik saham PDAM, maka kami berniat akan terus memaksimalkan urusan air terutama kami sebagai produsen air, akan terus memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Mujiaman.

Salah satu peserta dialog interaktif Wawan Some aktifis lingkungan hidup (berdiri) saat menyampaikan usulan.

Pria asli Madiun ini menegaskan PDAM dalam gelaran acara kali ini siap mendengarkan apapun yang akan disampaikan masyarakat Surabaya secara luas.

“Baik kritikan maupun usulan, kami siap menampung apapun yang akan forum sampaikan kepada kami. Saya yakin, semua yang disampaikan akan menjadi pelecut bagi kami dan seluruh jajaran di PDAM guna mencapai perusahaan ini menjadi perusahaan modern,” jelasnya.

Selama ini lanjut Mujiaman, PDAM menggunakan fasilitas perangkat tidak untuk menjadikan kepopuleran dan lain sebagainya.Tetapi untuk melayani masyarakat.

“Hanya tentang air yang kami kerjakan, jika kami kerjakan diluar itu namanya roaming dan saya tidak mungkin melakukan itu,” bebernya.

Mujiaman menjelaskan, terkait komunikasi dengan berbagai macam partai adalah rutinitas setiap bulan. PDAM selalu berkoordinasi dengan ketua-ketua fraksi disetiap bulannya.

“Selalu saya sampaikan, saya ini adalah petugasnya wali kota, tugas utama kami adalah mengurus air. Selama saya masih menjadi Direktur utama PDAM satu-satunya yang boleh saya urus adalah air.Begitu juga dengan pemilik saham pada perusahaan ini adalah Pemerintah Kota Surabaya, kami harus patuh dan tunduk pada peraturan walikota Surabaya. Harapan kami ke depan yakni terus memberikan pelayanan kepada masyarakat, bagaimana ke depan PDAM bisa ikut memakmurkan warganya dan sebagai sarana untuk mensejahterakan masyarakat Surabaya,” tegasnya.

“Dengan semangat PDAM Mendengar. PDAM berharap ke depannya dapat menyediakan air siap minum, semuanya infrastruktur mana yang belum bisa, mana yang sudah bisa bagaimana mencapainya dalam jangka pendek atau jangka panjang,” pungkasnya. (boody)

Related Articles

Back to top button