Pamekasan Hebat Bikin Heboh, Anggarkan penanganan Virus Corona Rp 62 M
PAMEKASAN, JATIM, BN-Belakangan ini masyarakat Pamekasan dihebohkan dengan anggaran fantastis penanganan virus corona Rp 62 Milia yang telah di anggarkan pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan untuk mengeliminasi penyebaran virus Corona di Bumi Gerbang Salam.
Anggaran yang fantastis ini menuai pro kontra di tengah masyarakat.
Sebelumnya seperti apa yang telah disampaikan langsung oleh Totok Hartono sebagai Ketua Satgas pencegahan Covid-19 menyatakan bahwa anggaran Rp 62 Miliar merupakan akumulasi dari total anggaran yang diajukan beberapa instansi yang menangani covid-19.
“Hasilnya muncul angka Rp 62 miliar, Anggaran tersebut akan digunakan untuk kebutuhan selama tujuh bulan, yakni sampai Oktober,” Kata Totok Hartono, Selasa (07/04/2020) seperti dilansir dari JawaPos Radar Madura edisi Rabu 08 April 2020.
Bahrur Rozi alias Rosy Kancil sebagai salah satu Aktivis & Praktisi Sosial menilai bahwa pengangguran 62 M harus betul-betul dirasakan oleh masyarakat pamekasan jangan sampai anggaran yg sedemikian besar ini hanya menjadi bancakan dari oknum-oknum yg tidak bertanggung jawab.
“Jadi saya pikir nanti pemda atau Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 harus mampu menjawab keraguan masyarakat Pamekasan karena kalau tidak ini malah jadi bomerang terhadap pemda, bahwa anggaran yang sedemikian besar ini harusnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tandasnya.
Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Asy’ari alias Cak Cuk sebagai masyarakat biasa, “kuleh ngarep Pemerintah Kabupaten pamekasan se ampon menganggarkan corona se rajhe kakdhinto kothu deddhiyeh ka maslahatan langsung ka masyarakat Pamekasan bisa ngusir corona derih mekkasan makle kuleh bisa alakoh nyaman pole, napah nekak Gara2 corona tak bisa alakoh napah (Saya berharap Pemda Pamekasan yang telah menganggarkan penanganan virus corona yg besar sekali ini harus mmpu mengusir corona dari Pamekasan, agar saya bisa kembali bekerja seperti semula, karena dengan adanya virus corona ini saya tidak bisa bekerja seperti biasanya), “ celetuknya. (Lukman)