SAMBAS, KALBAR, BN-Proyek Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Puringan Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, diduga sarat penyimpangan dalam tender /lelang.
Dimana kata sumber BN, proyek tersebut dibagi-bagi ke beberapa perusahaan di satu lokasi yang sama.
Proyek tersebut dalam pendampingan TIM TP4D Kejaksaan Negeri Sambas , pada tahun 2018 bersumber Dana APBD Kabupaten Sambas , dengan dana puluhan milyar rupiah.
Informasi yang didapat awak media bidik nasional.com (BN) dari narasumber warga masyarakat, kalau pembangunan rumah sakit tersebut, diduga jadi ajang korupsi oknum pejabat daerah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat .
Saat awak BN bersama beberapa rekan kerja sesama wartawan konfirmasi ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Rabo (08/07) SATPAM Dinkes mengatakan kalau Kadis dr FATTAH, lagi di lapangan saat ini tidak ada di ruangan kerjanya. Awak media BN dan bersama beberapa rekan kerja wartawan konfirmasi via whatshaap (WA) ke dr FATTAH dijawab lagi sibuk dan tidak bisa untuk ditemui.
Menurut salah satu warga menjelaskan, permasalahan di proyek pembangunan dan pengadaan Alkes Rumah Sakit Pratama memang perlu didalami secara serius oleh aparat penegak hukum, mengingat indikator-indikator arah dugaan korupsi sangat kental dan tersembunyi secara rapi .
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya melihat adanya kerancuan yang sangat nyata sekali di Proyek Rumah Sakit Pratama Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, namun terkesan seolah-olah tidak ada masalah sehingga hal inilah yang menarik untuk didalami secara yuridis, Kata sumber BN warga setempat.
Sumber itu mengatakan, dari sisi pengadaan tanahnya, pembangunan gedungnya, sisi pengadaan Alkesnya dan termasuk pengadaan ipalnya, semuanya memakan biaya atau anggaran puluhan milyar. Sedangkan kalau dilihat dari sisi cara merekruitmen pelaksana kegiatan, kegiatannya dan siapa yang berada di belakang kegiatan proyek Rumah Sakit Pratama ,maka akan mudah bagi pihak penegak hukum untuk mengungkap. (Fir/mul)
