NTT

Sudah Sebulan Makan Ubi Hutan Diduga Beracun, WTM Beri Bantuan Beras Kepada Warga Done

MAUMERE, NTT, BN-Wahana Tani Mandiri (WTM) Kabupaten Sikka, Kamis (10/9/2020) memberikan bantuan berupa beras sebanyak 27 karung untuk warga di RT.10/RW.04, Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka yang selama sebulan ini mengkonsumsi ubi hutan diduga beracun sebagai makanan pokok mereka sehari-hari.

Bantuan beras ukuran 25 Kg tersebut diberikan WTM untuk 27 KK yang terdampak akibat gagal panen.

Direktur WTM Kabupaten Sikka, Carolus Winfridus Keupung mengatakan, 27 KK ini sudah kehabisan bahan pangan dan harus mengkonsumsi ubi hutan sehingga pihaknya memberikan bantuan beras agar bisa dikonsumsi oleh warga masyarakat tersebut.

Menurutnya, 27 KK ini merupakan petani ladang yang selama ini menamam padi dan jagung namun sayangnya dengan perubahan cuaca, iklim dan juga hama penyakit yang membuat para petani mengalami gagal panen.

Winfridus Keupung,menambahkan, kondisi ini sudah sangat darurat karena masyarakat sudah kehabisan bahan pangan sehingga mereka mulai merambah hutan dan mengambil umbi hutan untuk dikonsumsi.

“Umbi hutan itu, sebenarnya beracun tetapi terpaksa harus dikonsumsi oleh mereka. Sangat miris karena pertanian kita itu anjlok, ini harus menjadi tanggung jawab bersama tetapi khususnya Dinas Pertanian dan juga Pemerintah Kabupaten Sikka. Bukan hanya menanggulangi secara darurat tetapi harus menata ulang secara baik pertanian kita untuk jangka panjang agar kita tidak menemukan lagi masyarakat yang mengalami kelaparan ataupun rawan pangan seperti ini”, jelasnya.

Bukan hanya bantuan beras saja tetapi kedepan, lanjutnya, pihaknya akan mengupayakan pendampingan bagi para petani di desa untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Selain itu, akan dilakukan juga pengembangan ternak ayam.

“Ini menjadi pilihan agar masyarakat tani bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Kondisi yang dialami sebagian warga ini memang membutuhkan respon yang cepat selain dengan target jangka panjang yang sedang diupayakan”, ungkapnya.

Dikatakannya, dari sisi kemanusiaan, kita melihat makanan yang mereka makan ini sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia karena umbi hutan merupakan bahan yang digunakan untuk pestisida organik dan sangat beracun. Hal ini juga, sebutnya, harus menjadi perhatian yang serius dari pemerintah pusat.pintahnya.(athy meaq).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button