JATIM

Sampai Hari Ini, JKN – KIS Setia Mendampingi Choirul

Muhammad Choirul Umam (26) warga Semampir Gang Kelurahan Lama Kota Surabaya Jawa Timur peserta JKN-KIS PBID Surabaya

SURABAYA, JATIM, BN – Menceritakan perjalanan perawatan dan pengobatan anak ke tiganya, Siti Nur Indahyati warga Semampir Gang Kelurahan Lama Kota Surabaya Jawa Timur orang tua kandung dari Muhammad Choirul Umam (26), mengaku, sejak anaknya sakit sebelum program BPJS kesehatan ada dan pasca memiliki Kartu Jaminan Kesehatan yang diperoleh dari Pemerintah Kota Surabaya, Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sampai hari ini, tetap setia mendampingi Choirul.

“Kartu BPJS Kesehatan setia mendampingi putra kami (Choirul) saat sakit. Mengenai Kartu Indonesia Sehat yang dimiliki Keluarga kami, mendapat kartu BPJS kesehatan tersebut dari Kelurahan Medokan Semampir Surabaya. Setiap bulan iurannya gratis karena dibayarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya,” ungkap Siti Nur Indah di kediamannya kepada wartawan (17/11).

Menjawab apa saja sakit yang dialami Choirul selama ini, Indah (panggilan akrab Siti Nur Indahyati-red) menjelaskan, sakit yang sering dialami putranya adalah sakit-sakit biasa seperti kejang-kejang,panas tinggi, demam dan lemah lesu.

“Jika anak saya merasakan sakit tersebut, saya langsung membawanya ke Puskesmas Keputih Surabaya. Jadi sesuai dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat 1 di kartunya. Pelayanan disana menurut saya sangat baik pak. Terutama, saya tidak pernah diminta bayar biaya pengobatan. Semuanya gratis,” kata Indah.

Telah berjalan sambungnya, hampir empat tahun sekarang, kartu BPJS kesehatan selalu menjadi andalan keluarga saat hendak berobat.

“Tidak hanya Choirul anak saya, suami dan anak-anak saya yang lainnya, selalu rutin membawa kartu BPJSnya dimanapun berada. Jadi tidak perlu khawatir lagi pak.BPJS Kesehatan selalu setia saat keluarga saya membutuhkannya,” terangnya.

Kemudian Ia menjelaskan, meski bertahun-tahun berobat, semisal tidak punya uangpun, keberanian berangkat untuk memeriksakan kesehatan keluarga menjadi modal untuk lebih percaya diri.

“”Seumpami, blas boten gadah yotro’ (misalkan tidak punya uang sama sekali-red) keluarga akan berangkat jika ada yang sakit.Yakin dan percaya jika sakit-sakit biasa dan kartu yang saya miliki statusnya aktif, pasti dibayar oleh BPJS Kesehatan,” tegasnya.

Siti Nur Indahyati : Berharap Mendapat Bantuan Khusus

Perempuan yang memiliki empat orang anak ini menerangkan, keadaan anak ketiganya yang memiliki kekurangan kemampuan berinteraksi dengan orang-orang normal disekitarnya, juga keterbatasan fisik yang selama ini ia alami, sehingga memerlukan uluran tangan antara lain kursi roda dan lain-lain, ia sangat mengharap peran program bantuan JKN-KIS tidak hanya sebatas pembayaran pembiayaan.Namun saya berkeinginan lebih dari itu.

“Jadi begini pak, harapan saya pribadi, bantuan dalam bentuk kursi roda atau bantuan yang bersifat membantu Choirul saat tumbuh dan berkembang untuk beraktifitas sehari-hari sangat kami butuhkan. Apapun nama instansinya, apakah itu BPJS kesehatan atau instansi yang lain, uluran tangan perbantuan, kami pastikan akan sangat membantu altivitas Choirul,” imbuhnya.

Mengapa hal ini ia utarakan, alasan perempuan yang aktif dalam aktifis kemanusiaan ini yakni dari kepanjangan BPJS sendiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, terus meningkatkan pelayanan bagi pesertanya yang benar-benar membutuhkan.

“Kami berharap, program mulia ini jangan berhenti dipembiayaan, BPJS kesehatan agar dapatnya memberikan bantuan seperti permakanan dan sarana prasarana yang lainnya khusus peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), seperti keluarga kami,” pungkasnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button