Pembangunan Plengsengan di Boboh Patut Diusut
GRESIK, JATIM, BN – Pembangunan plengsengan atau tembok penahan tanah senilai Rp 150 juta yang terletak di samping kolam pancing Bakso Kikil (Bakil) Desa Boboh Kecamatan Menganti diduga asal jadi.
Pantauan wartawan Bidik Nasonal di lokasi proyek. Sesuai dengan papan informasi proyek diketahui jenis pengerjaan : pembangunan plengsengan atau tembok penahan tanah, lokasi : RT 02 / RW 01 Dusun Boboh, Volume : 98 X 0,3 X 2,3 M, sumber dana : bantuan keuangan P-APBD Tahun 2020.
Fakta yang di dapat wartawan BN, berdasarkan informasi BN mengatakan bahwa proyek tersebut diduga sisi timur memakan tanah warga, sisi barat kurang ke barat, kurang dalam, kurang panjang dan dikerjakan tidak swakelola.
“Lihat dan luruskan dengan gapura, plengsengan ini kurang ke barat atau memakan tanah warga, yang saya kuwatirkan nantinya timbul masalah,” kata sumber BN yang sehari-hari di sebut AB.
Menurut AB, proyek plengsengan disisi Barat kurang ke barat.
“Seharusnya kearah barat sedikit, lurus dengan gapura. Kontraktor mengambil pengerjaan yang dangkal, karena disisi barat agak dalam,” tambah AB.
AB memperkirakan pembangunan plengsengan tersebut dalamnya kurang dari 2,3 Meter.
“Lihat dalamnya, ini masak ada 2 meter,” ungkap AB.
Selain itu, pengerjaan mengenai panjang plengsengan diduga kurang panjang.
“Karena di protes desa, akhirnya kontraktor diduga akan menambah panjang plengsengan. Lihat batu dan pasir itu baru di datangkan untuk menambah panjang,” ungkap AB lagi.
AB mengatakan bahwa proyek pembangunan plengsengan ini dikerjakan Kecik.
“Proyek dengan logo Pemerintah Desa Boboh Kecamatan Menganti tidak dikerjakan secara swakelola, namun dikerjakan pemborong atau kontraktor bernama Kecik yang mengaku wartawan,” jelas AB.
AB menjelaskan pengerjaan plengsengan diduga asal jadi dan kontraktor diduga banyak untung.
“Informasi yang kami terima, bahwa Pasir 3 truk, Batu kewal sungai 10 truk, Semen 30 sak, Pekerja 20 orang bukan warga Boboh selama 6 hari, dikerjakan desember pertengahan atau minggu ke dua. Kalau dilihat nilai proyek Rp 150 juta dan fakta dilapangan, kurang dari separo,” jelas AB.
AB mengungkapkan proyek yang dikerjakan oleh Kecik di Desa Boboh diduga ada 5 titik
“Proyek yang di duga dikerjakan oleh Kecik di Desa Boboh ada 5 titik, 1 proyek di dusun Boboh, 2 proyek di Dusun Prambon, 2 Proyek di Dusun Gantang,” pungkas AB.
Hingga berita ini diterbitkan Kecik dan Kepala Desa Boboh belum berhasil di konfirmasi Bidik Nasional, redaksi menunggu hak jawab bisa menghubungi 08123209649. (Ags)
Ya semoga ada klarifikasi pada pihak terkait,masalah nya uang rakyat harus sesuai peruntukan & tidak menyimpang.