BKKBN Jatim Perkuat Posisi di Lapangan Untuk Atasi Stunting

SURABAYA, JATIM, BN – Presiden Jokowi telah memberikan mandat kepada BKKBN untuk menurunkan kasus stunting. Bagaimana dengan Jawa Timur ? Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Sukaryo Teguh menyatakan saat ini pihaknya masih menjalankan program yang sudah ada dan akan menguatkan kerja di lapangan.
Hal itu dikemukakan Sukaryo dalam acara Ngoper Kanan(ngopi bareng kaper dan rekan2) Jumat(26/2) siang tadi di kantor BKKBN Jatim. Nara sumber lain yang datang adalah Cahyo Widodo selaku Kepala Bakorwil VII Jember dan Emi Sarahwati PLKB Surabaya.
Dikemukakan pula, bahwa angka Balita Jatim yang terkena stunting kira2 24,8 persen dan kota kabupaten yang paling tinggi diantaranya ada di Bondowoso dan Probolinggo.
“Daerah tertinggi itu sekarang dalam evaluasi dan yang penting kami intervensi dan memperkuat kerja di lapangan,” katanya.
Di lapangan, lanjut dia BKKBN punya petugas KB sampai ke akar rumput. Oleh karena itu mereka dimaksimalkan walau situasi Pandemi masih berlangsung,” tuturnya.
Dalam pada itu Cahyo Widodo sebagai Kepala Bakorwil VII menyatakan dukungannya terhadap program BKKBN dengan cara melakukan koordinasi dan bersinergi.
Bahkan pihaknya siap tempat untuk petugas KB di kantornya. “Silahkan menempati ruangan yang ada di kantor kami,” katanya.
Khusus masalah kasus stunting ia menjelaskan butuh perhatian khusus. Pihaknya sudah minta kepada karyawan untuk koordinasi dengan petugas KB untuk memberikan perhatian kepada ibu2 hamil seperti memberikan pengetahuan untuk makanan yang bergizi.
Cahyo yakin kalau semua program berjalan dengan baik maka harapan Gubernur Jatim dan Preaiden Jokowi yang berharap kasus stunting diturunkan bisa terwujud. (dji)