Pengaspalan Jalan di Pusat Ibu Kota Halmahera Tengah Rp 18 Miliar
HALTENG, MALUKU UTARA, BN – Proyek pengaspalan di beberapa ruas Jalan pusat Ibu Kota Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) menelan biaya sebesar 18 Miliar rupiah. Anggaran tersebut bersumber dari Alokasi Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.
Menurut Sekretaris Dinas PUPR Halteng, Dahlan Karim, bahwa PUPR Halteng di tahun 2019 kemarin mempunyai paket proyek kurang lebih Rp 18 Miliar untuk peningkatan dan pembuatan pengaspalan Jalan di beberapa ruas Jalan pusat Ibu Kota. Namun, Proyek tersebut tidak ditenderkan oleh Dinas PUPR Halmahera Tengah.
Menurutnya, Jika proyek tersebut ditenderkan dengan nilai pagu (Batas maksimum) yang sangat kecil maka dipastikan pihak ke tiga bakal mengalami kerugian.
“Tarulah misalnya nilai paket 3 miliar dan dia (Kontraktor-red) harus siapkan minimal Eksafator dua dan Damtrek dua, itu kan dia rugi. Maka Ketika di perubahan anggaran Tahun 2020 Kita jadikan 1 paket.” Tutur Dahlan ketika ditemui diruang kerjanya pada, Rabu, (3/3/2021).
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa kondisi Kabupaten Halmahera Tengah terkendala dengan material Kerikil yang digunakan untuk pengaspalan. Namun dia mengaku, material yang dibutuhkan telah disiapkan oleh pihak ketiga.
“Material yang memang Kita susah disini krikil itu, Wilayah Halmahera Tengah maupun Maluku utara. Jadi kan ambil Luar Daerah. Tapi informasi terakhir stok so ada dan bahkan dorang sudah kerja.”Jelasnya.
Dia menyatakan proses pekerjaan proyek dimulai dengan sirtu secara keseluruhan badan jalan, kemudian LPA (Lapis pondasi angregat kelas A) dan LPB (Lapis Pondasi angregat kelas B) dikerjakan secara bersamaan.
“Karena yang lain yang dorang garu juga ada yang mungkin LPA saja ada yang mungkin mulai star ulang dari LPB ada juga star dari sirtu. Sehingga dorang (Mereka) maunya sirtu dulu abis itu LPB rata-rata baru LPA rata-rata kemudian di aspal juga kan satu kali jalan.” Terangnya
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa Proyek pengaspalan tersebut hampir semuanya difokuskan di pusat ibu Kota. Akan tetapi sebelumnya hanya terdapat 8 titik utama, namun karena ada juga sebagian jalan yang membutuhkan penanganan sehingga dimasukkan juga untuk di aspal. (Andre)