JATIM

Chika BPJS Kesehatan Jadi Sasaran Tembak Penipuan

Tutus Novita Dewi Kepala BPJS Kesehatan Gresik menunjukkan salah satu bukti screenshoot penipuan chating WA Chika, diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab (18/03)

SURABAYA, JATIM, BN – CHIKA atau Chat Asistant Jaminan Kesehatan Nasional salah satu program pelayanan daring milik BPJS Kesehatan di aplikasi Whatsapp (WA), menjadi sasaran tembak tindak penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Seperti disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Gresik Tutus Novita Dewi, telah beredar pesan informasi lowongan pekerjaan ataupun pemberian bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

Ia meminta agar masyarakat mewaspadai adanya pesan penipuan berkedok salah satu program pelayanan daring milik BPJS Kesehatan “Chat Assistant JKN” atau CHIKA di aplikasi Whatsapp (WA) tersebut.

” Sementara ini kami mengingatkan masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya atau bahkan terpengaruh oleh berita-berita atau isu bantuan yg mengatasnamakan BPJS Kesehatan,” tutur Tutus melalui pesan singkat via Whatsapp kepada bidiknasional.com di Gresik (18/03).

Untuk lebih jelasnya, Tutus menyampaikan peserta dapat mengkonfirmasi dahulu melalui kanal-kanal BPJS Kesehatan seperti melalui laman www.bpjs-kesehatan.go.id, media sosial resmi BPJS Kesehatan (facebook : BPJS Kesehatan , instagram: @bpjskesehatan_ri, twitter :@BPJSKesehatanRI) atau konfirmasi melalui Care Center 1 500 400.

Lebih lanjut Ia menegaskan hal tersebut bukan merupakan informasi resmi dari BPJS Kesehatan, sebab kami tidak sedang melakukan rekrutmen pegawai dan tidak ditunjuk oleh Pemerintah untuk memberikan bantuan berupa apapun kepada masyarakat. Nomor CHIKA BPJS Kesehatan yang benar 08118750400.

Diketahui sebelumnya, sejumlah laporan diterima BPJS Kesehatan terkait adanya penipuan yang disampaikan melalui pesan WA.Pesan berisikan, sebagai peserta JKN, penerima pesan mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan jumlah yang cukup besar. Kemudian, penerima pesan WA diminta untuk melakukan registrasi secara lengkap.

“Korban diminta untuk mengisi nama, alamat, nomor KTP, tanggal lahir serta nomor rekening dan bank milik korban. Korban kemudian diminta untuk membuka link yang ditautkan, dan dalam prosesnya, beberapa data korban dimasukkan ke tautan itu,” bebernya.

Data-data itu diduga digunakan para penipu untuk membuka privasi kepemilikan rekening di bank milik korban. Selanjutnya digunakan untuk mengakses transaksi tabungan korban.

“Kami, sekali lagi mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan teliti, dan jika mendapat pesan penipuan tersebut agar berhati-hati dan tidak menanggapi,” pintanya.

Selain waspada, langkah untuk menangkal WA oknum penipu, BPJS Kesehatan Gresik akan terus menyebarkan informasi di seluruh media resmi BPJS Kesehatan.

Dusinggung wartawan mengenai upaya hukum lanjutan, Tutus menjelaskan, jika memang ditemukan ada korban dan tidak bisa diselesaikan secara damai maka akan ditindaklanjuti secara hukum.

” Apabila penipuan tersebut di lingkup Kantor Cabang maka akan ditindak lanjuti oleh Bagian Hukum Kantor Cabang terkait, namun apabila penipuan sudah di ranah nasional akan ditindaklanjuti oleh Bidang Hukum Kantor Pusat,” tandasnya. ( boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button