ACEH

AMPES Gelar Unjuk Rasa Tuntut Kepala Puskesmas Rundeng di Ganti

SUBUSSALAM, ACEH, BN – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Subulussalam (AMPES) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Subulussalam.

AMPES meminta agar kepala Puskesmas Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam di ganti.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, terlihat pengamanan dari pihak kepolisian dan Pol-PP yang sangat ketat, Jum’at 28 Mei 2021.

Hasbi Bancin dalam orasinya menyampaikan banyak permasalahan yang ada di Puskesmas Kecamatan Rundeng.

Hasbi Bancin mengungkapkan permasalahan tersebut yakni dimulai dari pengalihan tenaga fungsional menjadi tenaga bakti yang sangat merugikan bagi staff yang sudah lama bekerja dan menguntungkan bagi staff yang baru saja masuk.

Selain itu, Hasbi Bancin juga mengungkapkan kurangnya pemanfaatan fasilitas kesehatan desa (Poskesdes) dan tenaga bidan di beberapa desa sehingga masyarakat kesulitan medis.

“Pelayanan terhadap penanganan kesehatan di Puskesmas yang tidak serius kepada masyarakat. Serta kekisruhan antar staff Puskesmas yang terjadi diduga kekisruhan tersebut sengaja di buat untuk kepentingan para Petinggi oknum Puskesmas Kecamatan Rundeng,” ungkap Hasbi Bancin dalam orasinya.

“Terkait beberapa permasalahan tersebut, kami Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kota Subulussalam sangat menyangkan perihal tersebut, sehingga Kepala Puskesmas sudah tidak layak memimpin di Puskesmas Kecamatan Rundeng. Maka sudah selayaknya Kepala Puskesmas Rundeng mengundurkan diri dengan sendirinya tanpa ada desakan siapapun,” tambahnya.

“Kami menilai hal ini tidak bisa di biarkan berlarut-larut karena berdampak pada pelayanan kesehatan di Kecamatan Rundeng,” tandasnya.

“Kami dari AMPES membuat beberapa point tuntutan diantaranya mendesak Wali Kota Subulussalam untuk MENCOPOT Kepala Puskesmas Rundeng. Mendesak Walikota Subulussalam agar memerhatikan seluruh Puskesmas di Kota Subulussalam agar Puskesmas lainnya tidak seperti Puskesmas Rundeng,
mulai dari pada hari ini,” pinta Hasbi.

“Kami menyatakan jikalau tuntuntan ini tidak diindahkan dalam waktu 3×24 jam, kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dalam jumlah masa yang lebih banyak,” tutup hasbi sembari membubarkan diri meninggalkan Kantor Wali Kota Subulussalam.

Sementara itu setelah Aliansi Mahasiswa dan pemuda membubarkan diri meninggalkan kantor Wali Kota subulussalam, Kasman, S.sos Asisten Bidang Administrasi dan Umum saat diminta penjelasannya oleh awak media mengatakan, “mengenai apa yang di sampaikan mahasiswa tadi itu, jika diberi waktu 3 hari jam kerja, kita perlu klarifikasi dan terjun ke lapangan bagaimana kebenarannya pengaduan ini dan apabila memang nanti itu benar kita akan sampaikan ke pimpinan dan harus di ganti,” terangnya. (D. Bancin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button